Siak (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 asal Yogyakarta,Senin berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak, Riau, dan mengagumi bangunan bersejarah tersebut.

Arif Rohman, seorang peserta Siswa SMN 2019 mengaku terkesima dengan kemegahan dari bangunan Istana Siak Sri Inderapura meskipun dia biasa melihat Keraton Yogyakarta.

"Bangunannya megah, dan sangat bersejarah," kata Arif Rohman di sela kunjungan.

Dia juga menyempatkan berfoto dengan latar belakang Istana Siak yang dibangun pada abad ke-18 itu.

Istana Siak terdiri dari dua lantai dengan arsitektur bercorak Melayu, Arab dan Eropa.

Lantai bawah dibagi beberapa ruangan yakni, ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan dan satu ruangan di samping kanan untuk sidang kerajaan serta digunakan untuk ruang pesta.

Sementara lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu istana.

Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.

Ogi, siswa lainnya juga terpesona dengan bangunan Istana yang masih kokoh berdiri seperti saat pada awal dibangun.
"Istananya keren sama seperti di Yogyakarta, dan saya akhirnya bisa melihat langsung Istana Siak yang pernah saya dengar dari orang lain," kata siswa kelas XI ini.

Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana ini masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.

Komplek istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari empat istana kecil yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

"Istananya terawat dan masih terjaga dengan barang-barang peninggalan kerajaannya masih asli," kata Dhea Ramdhani selaku pendamping peserta SMN 2019.

Kunjungan ke Istana Siak merupakan kegiatan terakhir seelah 23 pelajar dan tujuh guru pendamping asal Yogyakarta itu mengunjungi Provinsi Riau sejak 13 Agustus 2019.

Berbagai kegiatan telah dilakukan seperti mengunjungi Museum Riau, SMAN 13 Pekanbaru, Universitas Riau, kantor BUMN dan sejumlah aktivitas lainnya.

SMN di Riau sendiri dihelat oleh PT Hutama Karya, PT Perkebunan Nusantara V dan PT Permodalan Nasional Madani.
Baca juga: Begini reaksi peserta SMN Yogyakarta lihat pembangunan Tol Pekanbaru
Baca juga: Denhanud 474 Paskhas kenalkan alutsista TNI AU kepada SMN Riau

Pewarta: Vijay Kantaw/Riski Maruto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019