Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi Nokia mengatakan salah satu tantangan mereka untuk mengimplementasikan jaringan 5G di Indonesia adalah penentuan spektrum yang akan dialokasikan untuk jaringan tersebut.

"Kami terus berdiskusi dengan pemerintah tentang apa yang diperlukan untuk jaringan 5G," kata Kepala Nokia Indonesia KP Goh dalam acara Nokia 5G Innovation Day di Jakarta, Kamis.

Namun, Pemerintah Indonesia belum menetapkan frekuensi mana yang akan dialokasikan untuk jaringan seluler generasi terbaru 5G.

Nokia menilai frekuensi yang ideal untuk jaringan 5G di Indonesia adalah 3,5GHz untuk middle band dan 28GHz untuk gelombang milimeter.

Baca juga: Huawei Indonesia rekomendasikan spektrum 3,5 GHz untuk 5G

Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada April, menyatakan akan menetapkan frekuensi jaringan 5G setelah penetapan pita frekuensi 5G oleh organisasi komunikasi radio dunia dalam Konferensi Komunikasi Radio Dunia (WRC) pada Oktober 2019.

Kominfo berencana memanfaatkan frekuensi middle 3,5GHz yang sudah digunakan untuk satelit.

Jika 5G sudah diimplementasikan di Indonesia, jaringan tersebut akan lebih dulu digunakan oleh sektor industri dibandingkan penggunaan untuk perangkat seluler, sejalan dengan tren pemanfaatan jaringan 5G secara global.

Korea Selatan menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan jaringan 5G untuk telepon seluler konsumen. Menurut Goh, sektor industri sedang menilai bagaimana perkembangan 5G untuk konsumen di Korea Selatan, baik secara teknis maupun dari segi bisnis.

Baca juga: Nokia nilai jaringan 5G modal ekonomi digital Indonesia

Baca juga: Pemerintah tak terburu-buru selenggarakan jaringan 5G

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019