Bogor (ANTARA) - Aliansi Kebangsaan Indonesia (AKI) berpandangan bahwa tiga ranah utama kehidupan sosial menjadi penentu peradaban bangsa, yakni, mental spiritual, institusional politikal, dan material teknologikal.
"Ketiga ranah ini harus dipahami dan diimplementasikan untuk mengubah paradigma bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan kompetitif," kata Ketua AKI, Pontjo Sutowo, di Bogor, Selasa.
Untuk menerjemahkan konsep ranah material teknologikal dan menyosialisasikan ke publik, AKI bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) dan IPB University menyelenggarakan diskusi publik "Penguasaan dan Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Ketahanan Pangan Nasional" di Gedung Andi Hakim Nasution Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Ia menjelaskan diskusi publik itu untuk mendesiminasikan dan memperkaya pemikiran serta gagasan yang telah berkembang sebelumnya.
Baca juga: AKI-FRI: Ketersediaan pangan suatu negara bisa jadi isu strategis global
AKI yang bekerja sama dengan FRI, memilih IPB University menjadi penyelenggara diskusi publik yang kedua setelah sebelumnya di Universitas Diponegoro Semarang.
Ia menilai IPB paham terhadap persoalan pangan.
Menurut Pontjo, pangan merupakan komoditas strategis, baik menyangkut aspek ekonomi, politik, maupun sosial.
Oleh karena itu, katanya, ketersediaan pangan menjadi isu strategis global yang bisa menjadi sumber konflik, bahkan memicu perang antarnegara.
Isu pangan, kata dia, bisa memengaruhi stabilitas politik dan ekonomi, serta ketahanan nasional suatu negara.
Baca juga: Menteri Pertanian ajak perguruan tinggi bersinergi bangun pertanian modern
Pontjo menegaskan ketahanan pangan sudah seharusnya menjadi salah satu prioritas utama pembangunan nasional yang harus terus diperjuangkan.
"UU Pangan juga mengamanahkan bahwa penyelenggaraan pangan harus berdasarkan kedaulatan pangan," katanya.
Indonesia, kata dia, memiliki wilayah geografis yang luas dengan penduduk yang memiliki keterampilan bertani.
Akan tetapi, katanya, Indonesia saat ini malah impor bahan pangan.
"Kita harus bergerak, tidak boleh membiarkan bangsa ini terus terlena. Indonesia harus berkembang, menjadi negara dengan kemandirian pangan," katanya.
Baca juga: Arif Satria: Lulusan IPB harus tetap eksis dan terus bersinergi
Rektor IPB Arif Satria mengatakan pertanian memiliki keniscayaan untuk terus berkembang dengan adanya perubahan kebudayaan bertani dan perkembangan teknologi.
"Dunia pertanian berkembang, mulai dari ladang berpindah, ladang menetap, bercocok tanam, sampai pada pertanian modern saat ini," katanya.
Menurut dia, agar pertanian Indonesia maju maka sumber daya manusia dan teknologi juga harus berkembang.
"Untuk kemajuan pertanian, bukan hanya petani di sawah dan ladang, tapi daya dukung sumber daya manusia lainnya untuk mendukung kemajuan pertanian modern," katanya.
AKI: Tiga ranah utama kehidupan sosial tentukan peradaban bangsa
Rabu, 26 Februari 2020 10:04 WIB
Ketiga ranah ini harus dipahami dan diimplementasikan untuk mengubah paradigma bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan kompetitif.