Depok (Antaranews Bogor) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie dinilai bisa masuk dalam bursa calon wakil presiden jika Joko Widodo menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Sosoknya memang bisa masuk sebagai cawapres alternatif untuk diusulkan dari kalangan sipil nonpartai yang cocok mendampingi Jokowi," kata Koordinator Kader dan Simpatisan PDIP Pro Jokowi saat acara Rembug Nasional yang bertajuk "Bersatu Padu Seluruh Kekuatan untuk Kemenangan Besar" di Depok, Rabu.
Ia mengatakan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie merupakan sosok yang profesional, ahli di bidang hukum tata negara dan mementingkan kepentingan nasional.
"Rekam jejaknya juga baik, bersih dan tegas yang memang dibutuhkan oleh negara," katanya.
Jimly juga masuk dalam bursa bakal capres/cawapres dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Mukernas PPP, di Bandung, Jawa Barat.
Selain Jimly, cawapres alternatif yang pantas mendampingi Jokowi adalah dari kalangan militer yakni mantan Kasad TNI AD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. "Dia terkenal dengan sosok yang tegas dan bersih juga," ujar Budi.
Menurut dia, dalam negara demokrasi yang modern pimpinan negara itu tentunya dari tokoh partai dan yang mendampinginya sebagai cawapres sebaiknya bukan orang partai melainkan tokoh nasional nonpartai yang profesional.
"Ini untuk saling bekerja sama menutupi kelebihan dan kekurangan masing-masing," katanya.
Sedangkan Ketua Dewan Penasihat PDIP Projo Gunawan Wirosoroyo menyatakan Jokowi itu sudah mutlak harus jadi presiden Indonesia mendatang, mengingat hasil-hasil survei dari semua lembaga survei Jokowi melebihi partainya sendiri.
Menurut dia, kepemimpinan yang ideal itu harus dipadukan dari unsur tokoh partai sebagai capres dan nonpartai sebagai cawapres.
Ia mengatakan sebagai wakil Jokowi harus dari tokoh dari bukan partai, yang cocok dari kalangan militer yakni Ryamizard atau dari kalangan profesional dan akademisi seperti Jimly.
Dikatakannya, jika Jokowi tidak dipilih sebagai capres dari PDIP, maka akan sulit PDIP merebut kekuasaan kepemimpinan nasional kembali. Jadi sekarang ini tergantung hasil pemilu legislatif dan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menetapkan capres Jokowi.
Jimly bisa masuk bursa cawapres Jokowi
Kamis, 13 Maret 2014 10:20 WIB