Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat mengumpulkan seluruh pimpinan Rumah Sakit (RS) swasta dan Puskesmas di Kota Bogor, untuk membahas data kesehatan di Balai Kota Bogor, Rabu (24/7/2019).
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Bogor, dr Sri Pinantari mengatakan bahwa data kesehatan yang dibahas bersama pihak RS dan Puskesmas di Kota Bogor itu guna sinkronisasi angka-angka di bidang kesehatan untuk menjadi profil kesehatan Kota Bogor.
"Data kita ini harus sinkron dengan data Provinsi Jawa Barat, dan provinsi sinkron dengan pusat," kata dr Sri di Bogor usai rapat.
Menurut dr Sri terdapat beberapa kendala dalam sinkronisasi data kesehatan yang dilakukan pada tingkat kota, salah satunya mengenai persamaan data yang dihitung secara bersamaan namun terdapat perbedaan pada hasil penghitungannya.
"Yang lebih sulit, dari tingkat bawah, puskesmas misalnya ada perbedaan angka, berapa orang yang berkunjung ke puskesmas contohnya. Ada juga yang insidentil, misalnya ada berapa jumlah dokternya," beber dr Sri.
Ia mengatakan, hasil dari sinkronisasi data kesehatan antar RS dan Puskesmas di Kota Bogor dikemas menjadi sebuah buku. Khusus data kesehatan tahun 2019, akan diterbitkan pada tahun 2020. Sedangkan tahun ini pihaknya menerbitkan data kesehatan tahun 2018.
"Kita inginnya profil ini menjadi sumber data buat yang lain. Tapi data itu juga perlu bersumber dari orang lain. Data ini juga akan menjadi sumber informasi untuk pengambil kebijakan, terutama Bappeda," tuturnya.
Dinkes kumpulkan RS dan Puskesmas se-Kota Bogor sinkronkan data kesehatan
Rabu, 24 Juli 2019 22:30 WIB

Foto bersama usai pertemuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat bersama pimpinan Rumah Sakit (RS) swasta dan Puskesmas di Kota Bogor, di Balaikota Bogor, Rabu (24/7/2019). (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: M Fikri Setiawan).
Data kita ini harus sinkron dengan data Provinsi Jawa Barat, dan provinsi sinkron dengan pusat.