Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sebanyak 459 dukun beranak se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat segera berafiliasi dengan bidan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enni Mainiarty.
"Dukun beranak yang ada di wilayah kita totalnya ada 459 orang. Semuanya akan kita arahkan ke sana (afiliasi)," kata Enni di Cikarang, Jumat.
Upaya Dinas Kesehatan untuk merangkul dukun beranak agar bermitra dengan bidan bertujuan untuk mencegah risiko kematian ibu dan anak saat menjalani proses persalinan.
Enni menyatakan, aspek tradisi dan budaya setempat turut mempengaruhi masyarakat hingga kini masih menggunakan jasa dukun beranak untuk membantu proses persalinan, terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan.
"Dari semua dukun beranak yang ada di Kabupaten Bekasi, mayoritas tinggal di perkampungan kecil. Terbanyak ada di Kecamatan Pebayuran dengan jumlah 48 orang," ucapnya.
Pihaknya mengaku kesulitan untuk menghilangkan praktik dukun beranak. Oleh karena itu, mereka diarahkan agar mau bermitra dengan bidan.
"Kita juga berikan penyuluhan mengenai proses persalinan kepada para dukun beranak itu," katanya.
Selain itu, minimnya jumlah tenaga medis di beberapa wilayah perkampungan turut menyebabkan jasa dukun beranak masih digunakan masyarakat.
"Kami berharap ada tenaga-tenaga kesehatan yang direkrut, khususnya di wilayah yang masih kekurangan," jelasnya.
Saat ini di beberapa lokasi, sejumlah bidan sudah mulai berbagi peran dengan dukun beranak. Dengan begitu, diharapkan mampu menekan angka kematian ibu dan bayi saat persalinan.
"Misalnya, untuk urusan memijat dan memandikan bayi dilakukan dukun beranak, sementara proses persalinan hingga kesehatan dan asupan gizi bayi ditangani bidan," tandasnya.
459 dukun beranak di Bekasi berafiliasi dengan bidan
Sabtu, 30 Maret 2019 11:28 WIB
Dari semua dukun beranak yang ada di Kabupaten Bekasi, mayoritas tinggal di perkampungan kecil. Terbanyak ada di Kecamatan Pebayuran dengan jumlah 48 orang.