Bogor (Antaranews Megapolitan) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria paparkan tranformasi industri 4.0 di IPB di hadapan ratusan anggota Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) di Auditorium Common Class Room, Kampus IPB Dramaga, Bogor (13/12). Dalam kuliah umum yang digelar dalam rangka Ulang Tahun PISPI ke 8 ini, Dr. Arif mengatakan bahwa IPB tengah bertransformasi dalam upaya merespon perubahan-perubahan yang terjadi akibat disrupsi di era Revolusi Industri 4.0.
“Era disrupsi mengubah berbagai hal di IPB. Dalam segi pendidikan, IPB tengah menyusun kebijakan dan langkah teknis pendidikan IPB 4.0 untuk mendidik mahasiswa yang merupakan generasi milenial agar menjadi pembelajar yang lincah dan tangguh (powerful agile learner). Dari segi penelitian dan pengembangan inovasi, IPB mendorong Riset dan Inovasi IPB 4.0,” ujarnya.
Riset dan inovasi tersebut memiliki ciri seperti satu, agromaritim presisi tinggi melalui penggunaan teknologi drone, robotika, kecerdasan buatan di hulu sektor pertanian dan kelautan. Dua, agroindustri untuk masa depan. Tiga, sistem agrologistik digital. Dan sistem e-commerce cerdas.
Adapun dari segi pengabdian kepada masyarakat, IPB memiliki konsep Pengabdian kepada Masyarakat 4.0 yang mendorong hilirisasi inovasi-inovasi yang menjadi solusi untuk komunitas, industri, dan pemerintah.
“IPB berkomitmen mewujudkan Indonesia yang sejahtera, berdaulat, adil, dan terciptanya keberlanjutan. Belum lama ini, IPB melaksanakan peluncuran konsep Agro-Maritim 4.0 yang hadir untuk mengatasi masalah-masalah diskonektivitas pembangunan agro-maritim, degradasi lingkungan dan sumber daya alam, rendahnya kesejahteraan masyarakat, kerawanan pangan, rendahnya kontribusi sektor agro-maritim terhadap pertumbuhan ekonomi, dan ketimpangan pembangunan antarwilayah di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk mahasiswa, saat ini kurikulum di IPB diharapkan mampu melakukan perubahan perspektif dari orientasi proses ke bisnis model, dari orientasi individu ke orientasi publik melalui kolaborasi. Mahasiswa mampu menjalankan sistem berfikir yang kritis dan visioner, kreatif, inovatif, keingintahuan yang tinggi, holistik, berorientasi keberlanjutan dan kesetaraan.
“Mereka harus memiliki karakter pembelajar, berani, jujur, inklusif, berintegritas, disiplin dan kerja keras, memiliki kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi, cerdas emosional dan interpersonal, berjiwa kepemimpinan, dan bertanggung jawab, memiliki skill milenial yang ditunjukkan dengan kemampuan komunikasi yang baik, mampu berkolaborasi dalam memecahkan permasalahan, mampu memanfaatkan teknologi untuk perubahan, memanfaatkan data untuk pemecahan masalah (data driven decision making), memiliki kemampuan dan kemauan self-learning melalui berbagai platform informasi dan edukasi yang tersedia secara terbuka,” tandasnya.
Sedangkan bagi lulusan IPB, Rektor berharap sebagai pelaku agro-maritim di masa depan, lulusan IPB menjadi technopreneur dan sociopreneur dengan sejumlah kompetensi baru yang sesuai dengan era 4.0. Menjadi pribadi unggul dan adaptif terhadap perubahan serta mampu mendukung proses transformasi ekonomi yang lebih merata.
“Lulusan IPB diharapkan mampu menjadi penentu arah pembangunan nasional dan menjadi agen untuk mempercepat terwujudnya tujuan Agro-Maritim 4.0 melalui kiprahnya di berbagai bidang kerja dan usaha,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum PISPI, Sunarso dalam kuliahnya menyampaikan peranan penting pertanian yang telah menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara dan penyedia lapangan pekerjaan bagi rakyat. (dh/Zul)
Rektor IPB berikan kuliah umum di depan ratusan anggota PISPI
Senin, 31 Desember 2018 14:49 WIB
Era disrupsi mengubah berbagai hal di IPB. Dalam segi pendidikan, IPB tengah menyusun kebijakan dan langkah teknis pendidikan IPB 4.0...