Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Provinsi Banten, melalui Dinas Sosial menerapkan buffer stock atau stok cadangan untuk logistik bantuan bagi warga yang menghadapi potensi bencana selama tiga bulan ke depan.
"Karena sudah adanya peringatan dari BMKG melalui BPBD mengenai potensi bencana, seperti hujan deras hingga longsor, maka kami siapkan kebutuhan khususnya logistik bantuan, termasuk stok cadangan," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Mulyani di Tangerang, Minggu.
Ia mengatakan stok cadangan yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan menghindari risiko kadaluarsa. Ketika ada kebutuhan, maka Dinsos bisa melakukan pembelian segera.
Adapun logistik yang disiapkan meliputi kebutuhan sandang dan pangan, seperti pakaian, handuk, selimut, kasur lipat, serta perlengkapan kebersihan.
Sementara untuk kebutuhan pangan, lanjutnya, Dinsos menyediakan makanan siap saji, beras, mi instan, air mineral, lauk pauk, hingga persiapan dapur umum dan nasi bungkus pada kondisi darurat.
"Ini adalah komitmen kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi potensi bencana, khususnya menjelang puncak musim penghujan pada Desember ini. Semuanya kita siagakan selama 24 jam," kata Mulyani.
Selain itu Dinsos Kota Tangerang mengerahkan gabungan pegawai Dinsos serta Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak kurang lebih 45 orang.
”Untuk memperkuat respons cepat distribusi bantuan, Dinsos juga menjalin koordinasi aktif dengan berbagai unsur lintas sektor seperti BPBD, kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW. Informasi cuaca dan potensi bencana diperbarui setiap hari melalui grup komunikasi lintas wilayah,” katanya.
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan saat ini kesiapsiagaan berbagai potensi bencana terus dilakukan, mulai dari penanganan darurat hingga pengawasan daerah rawan banjir, khususnya di kawasan aliran sungai.
“Kami terus melakukan tanggap darurat dan mitigasi bencana. Saya mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya yang berada di daerah rawan banjir, untuk peduli bersama,” kata Sachrudin.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar mengatakan berdasarkan data yang disampaikan BMKG, cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat diprediksi terjadi mulai bulan Desember 2025 hingga Februari 2026.
