Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menyiapkan pengembangan wisata edukatif terpadu berbasis geowisata setelah menerima aset Pusat Informasi Geologi (PIG) yang berlokasi di Cibinong dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika di Cibinong, Senin, mengatakan penyerahan aset yang berlangsung di Bali pada Sabtu (15/11) merupakan langkah strategis untuk memperkuat literasi kebumian, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata perkotaan di Kabupaten Bogor.
“Pemilihan Kabupaten Bogor oleh Badan Geologi merupakan apresiasi atas potensi geosite kita dan kerja keras pemerintah daerah,” ujar Ajat.
Baca juga: Pariwisata tak bisa hanya andalkan infrastruktur
Penyerahan dilakukan melalui penandatanganan Naskah Hibah, Berita Acara Serah Terima, dan penyerahan simbolis aset PIG di Bali. Kabupaten Bogor menjadi salah satu dari lima daerah yang dipilih karena dinilai memiliki kesiapan lembaga, potensi geosite, serta pemerintah daerah yang proaktif dalam pengembangan geowisata.
Ajat menjelaskan Bupati Bogor mengarahkan PIG tidak berjalan sebagai fasilitas tunggal, tetapi menjadi inti dari paket wisata kota yang terintegrasi. PIG akan dikembangkan bersama Taman Siliwangi, Situ Cikaret, dan Bogor Planning Gallery (BPG).
“Kita ingin PIG terhubung dengan Taman Siliwangi, sehingga menjadi kawasan wisata edukatif yang lengkap, ada unsur sejarah, edukasi geologi, dan ruang publik ramah masyarakat,” kata Ajat.
Baca juga: Gubernur Sumut ajak tujuh kepala daerah untuk samakan tekad kelola Danau Toba
Ia menambahkan integrasi tersebut memungkinkan pelajar dan wisatawan mendapatkan alur kunjungan yang komprehensif, mulai dari sejarah Kabupaten Bogor, rencana pembangunan daerah, hingga edukasi kebumian dan konservasi Geopark Gunung Salak.
“Harapannya, anak-anak datang ke PIG bukan hanya belajar geologi, tetapi mengenal masa lalu dan masa depan Kabupaten Bogor. Semua terintegrasi dalam satu alur edukasi,” ujarnya.
Pemkab Bogor juga menjadikan keberhasilan Banyuwangi sebagai referensi. Banyuwangi berhasil menarik hampir 16.000 pengunjung per tahun melalui optimalisasi PIG sebagai tujuan wisata edukasi. Model tersebut dinilai relevan untuk dikembangkan di Bogor.
Baca juga: Bupati Bogor ajak pelaku usaha wisata ikut hijaukan Puncak
“Kami optimistis PIG Bogor, jika dikelola kreatif dan terintegrasi, dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah signifikan dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” tutur Ajat.
PIG diproyeksikan menjadi elemen penting dalam penguatan Geopark Gunung Salak sebagai destinasi geowisata nasional serta memperkuat identitas Kabupaten Bogor sebagai kota yang maju, inklusif, dan ramah wisata.
