Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menjadikan Kecamatan Kramat Jati sebagai wilayah pertama sekaligus percontohan pelaksanaan apel dan simulasi kesiapsiagaan bencana musim hujan di wilayah Jakarta Timur.
"Ini apel dan simulasi kesiapsiagaan baru pertama sekali adalah Kecamatan Kramat Jati. Mudah-mudahan kecamatan yang lain bisa melaksanakan hal yang sama," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin setelah melakukan apel dan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana musim penghujan di Waduk Dukuh I Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.
Apel yang melibatkan ratusan personel lintas sektor itu disebut sebagai model atau percontohan kesiapan penanggulangan bencana yang akan diterapkan di kecamatan lainnya.
Sebanyak 500 personel, mulai dari unsur kecamatan, kelurahan, TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Palang Merah Indonesia (PMI), hingga relawan masyarakat mengikuti apel tersebut. Jumlah itu menjadi yang terbesar untuk gelaran simulasi bencana di tingkat kecamatan di Jakarta Timur.
Menurut Munjirin, apel kesiapsiagaan di Kramat Jati itu merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya digelar di tingkat kota.
Pelaksanaan di tingkat kecamatan itu, kata dia, penting untuk memastikan kesiapan aparat dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
"Setelah beberapa minggu lalu kita adakan apel di tingkat kota, sekarang mulai apel kesiapsiagaan di tingkat kecamatan. Tujuannya, mengecek sampai ke bawah, seberapa siap masyarakat dan jajaran pemerintah, TNI-Polri, serta unsur lainnya," jelas Munjirin.
Dia menjelaskan seluruh elemen masyarakat harus terlibat di dalam penanggulangan bencana, termasuk organisasi kemasyarakatan dan relawan yang bergerak di bidang kebencanaan.
"Kami tekankan sekali lagi bahwa semua elemen masyarakat atau ormas atau mungkin yang apa namanya, penanggulangan bencana dari masyarakat itu semuanya dilibatkan di sini," ujar Munjirin.
Simulasi yang dilakukan itu meliputi penanganan banjir, evakuasi warga, penanganan pohon tumbang, hingga penyelamatan korban.
Dalam simulasi tersebut, petugas menarasikan seolah terjadi peristiwa pohon tumbang, korban banjir, hingga kebakaran besar.
Seluruh petugas, sambung dia, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Jakarta Timur atau DKI Jakarta, Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), hingga kepolisian turut dilibatkan dalam simulasi evakuasi bencana tersebut.
"Alhamdulillah, gladi yang kita laksanakan mudah-mudahan Kecamatan Kramat Jati ini sudah siap untuk menghadapi itu semuanya. Tentu kita berdoa mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Munjirin.
Dia pun berharap latihan terpadu itu dapat mempercepat respons ketika kejadian bencana benar-benar terjadi.
Sementara itu, Camat Kramat Jati Kamal Alatas menyambut baik koordinasi Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait (stakeholders) dalam pelaksanaan apel dan simulasi tersebut.
"Kami tentu menyambut baik Kecamatan Kramat Jati pertama yang melaksanakan apel dan simulasi kesiapsiagaan bencana menghadapi musim penghujan," ungkap Kamal.
Dia menilai momentum tersebut penting untuk memastikan seluruh unsur kecamatan berada dalam kondisi siap sebelum curah hujan meningkat.
"Dengan adanya simulasi ini, kami bisa melihat langsung apa saja yang perlu diperbaiki, mulai dari respons petugas, jalur evakuasi, hingga kesiapan sarana prasarana. Kami ingin memastikan bahwa ketika terjadi kondisi darurat, semua unsur sudah tahu tugas dan langkah yang harus dilakukan," tutur Kamal.
