Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat masuk jajaran TOP 5 kabupaten/kota peserta Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) 2025, berkat inovasi pengembangan ekosistem ketahanan pangan berkelanjutan melalui Taman B2SA digital terintegrasi aplikasi Ngupahan.
Pemaparan dilakukan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika dalam sesi penjurian yang berlangsung di Aula Lantai 4 Graha Surveyor Indonesia, Jakarta, Senin.
Program Taman B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) dinilai berhasil menjawab tantangan konsumsi pangan, ketahanan keluarga, serta pengurangan sampah makanan.
Ngupahan merupakan singkatan dari Ngabagi, Ngubah, dan Ngurai Sampah Makanan, yakni aplikasi digital yang menghubungkan warga untuk berbagi pangan, menukar sampah organik dengan poin, dan mengikuti edukasi gizi seimbang.
“Melalui Ngupahan, warga yang memiliki kelebihan pangan cukup memfoto dan mengunggah, lalu anggota lain yang membutuhkan bisa mengambilnya,” kata Ajat dalam pemaparannya.
Ia menjelaskan integrasi antara aplikasi dan Taman B2SA telah membentuk rantai pangan sirkuler yang lebih efisien dan berkeadilan. Taman B2SA kini menjadi pusat edukasi gizi, produksi pangan rumah tangga hingga praktik diversifikasi pangan.
Program tersebut juga menunjukkan kontribusi kuat terhadap pencapaian SDG 1, SDG 2, SDG 3, SDG 5, SDG 12, SDG 13, dan SDG 17. Penguatan konsep B2SA dilakukan melalui budi daya pangan sehat di pekarangan dan edukasi konsumsi gizi seimbang.
Sejak berjalan pada 2024, program ini melibatkan 54 Taman B2SA, 300 Kampung Ramah Lingkungan, serta jejaring 5.300 posyandu sebagai pusat edukasi dan implementasi ketahanan pangan keluarga.
Ajat menambahkan kerja sama lintas sektor menjadi faktor penting keberhasilan program. Pemkab menggandeng akademisi dari IPB, UIKA, dan UGM, lembaga internasional, seperti UNDP, ILO, UNIDO, UNITAR, dan UNEP, serta media lokal dan nasional.
“Harapannya inovasi ini bukan hanya mendorong Kabupaten Bogor, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.
Ngupahan juga mendapat apresiasi dari UN-PAGE (United Nations Partnership for Action on Green Economy) berkat kontribusinya terhadap pengurangan sampah organik rumah tangga dan pengembangan ekonomi hijau komunitas.
Program ini juga mendukung penyediaan bahan baku Dapur Sehat MBG, yang menjadi bagian dari Program Strategis Nasional dalam pencegahan stunting melalui pemenuhan pangan bergizi.
Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan perluasan implementasi program ini pada 2026 untuk menjangkau seluruh kecamatan dan memperkuat akses pangan bergizi di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
