Bandung (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof Dadang Rahmat Hidayat menekankan pentingnya peran ANTARA sebagai pelurus sekaligus penggerak pemberitaan di Indonesia.
“Media pada dasarnya mencerminkan hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, layak, dan bermanfaat. Ketika muncul berita yang keliru, ANTARA sebagai media nasional hadir menjadi pelurus berita,” katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) Monev ANTARA di Bandung, Kamis.
Ia menyebut ANTARA memiliki posisi strategis sebagai pilar utama dalam ekosistem pemberitaan sebuah negara yang menjunjung tinggi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar.
Baca juga: LKBN ANTARA gelar "Workshop" Fotografi Jurnalistik bagi mahasiswa di UGM
Baca juga: ANTARA gelar UKW di Bandung tingkatkan profesionalisme dan kompetensi jurnalis
Kehadirannya diharapkan dapat semakin memosisikan lembaga tersebut sebagai motor penggerak pemberitaan bagi media-media di Indonesia.
Dia menambahkan ANTARA memiliki peran sebagai kantor berita nasional, menjadikan lembaga ini memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas informasi di tengah derasnya arus berita digital.
Prof Dadang juga menjelaskan fenomena yang kini menjadi tantangan bagi ANTARA, yakni bagaimana menghadirkan pemberitaan yang tidak hanya terverifikasi kebenarannya, tetapi juga menarik dan bermanfaat.
"Tantangan ANTARA saat ini adalah menyajikan berita yang akurat sekaligus menarik, agar mampu mengimbangi dan mengalahkan penyebaran hoaks," jelasnya.
Baca juga: LKBN ANTARA dan jejak Sekolah Rakyat di Haluan Merah Putih
Ia menilai, ANTARA tidak perlu ragu menetapkan posisinya di industri media. Peran tersebut justru menjadi kekuatan utama dalam menjaga arus informasi yang akurat dan berimbang bagi publik.
Terlebih, ANTARA memiliki akses yang lebih luas dan otoritatif dalam pemberitaan, terutama di lingkungan pemerintahan, sehingga dapat menyajikan informasi yang kredibel dan bernilai bagi masyarakat.
