Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam masa pancaroba.
"Wilayah Labuan Bajo dan sekitarnya saat ini masih berada dalam masa peralihan musim, di mana kondisi cuaca berubah dengan cepat dari cerah menjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menambahkan kewaspadaan perlu ditingkatkan oleh warga karena hujan dengan intensitas tinggi meskipun terjadi dalam waktu singkat bisa menimbulkan berbagai dampak seperti genangan dan banjir di beberapa titik jalan atau area yang lebih rendah atau jika drainase juga kurang baik atau tersumbat.
"Waspada juga di wilayah perbukitan yang berpotensi menimbulkan longsor," ujar Maria.
Baca juga: BMKG ungkap pemicu gempa beruntun di Gunung Salak pada 20 September 2025
Lebih lanjut, Maria juga menjelaskan saat terjadi hujan disertai petir atau biasanya sebelum terjadi, pertumbuhan awan Cumulonimbus juga dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang yang berdampak pada aktivitas pelayaran dan wisata bahari.
