Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) dan The University of Queensland (UQ) meluncurkan UI-UQ Collaboration Centre, pusat kolaborasi untuk memperdalam pertukaran akademik serta memperkuat penelitian dan inovasi di kawasan Asia Tenggara.
Rektor UI Prof. Heri Hermansyah di Kampus UI Depok, Jumat, menyebut bahwa kemitraan yang telah berjalan selama 25 tahun ini mencerminkan komitmen bersama terhadap keunggulan, inovasi, dan kemanusiaan.
Ia mengatakan kolaborasi ini telah berkembang menjadi ekosistem yang mendorong pendidikan, penelitian, dan penguatan global universitas.
"Dengan diresmikannya UI-UQ Collaboration Centre, kita tidak hanya merayakan 25 tahun kolaborasi bersama, tetapi juga menjadi terobosan baru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan," ujarnya.
Baca juga: UI dan YIMP kolaborasi pemulihan pascagempa Cianjur melalui pesantren
Baca juga: Annual Meeting BKK PII 2025 di UI, kolaborasi Insinyur Kimia Indonesia
Ke depan UI dan UQ akan memberdayakan para akademisi dan komunitas lintas negara untuk menciptakan dampak nyata menuju masa depan berkelanjutan.
Di samping itu, Prof. Heri menegaskan komitmen UI untuk terus memperdalam hubungan akademik dengan UQ.
“Menatap 25 tahun ke depan, kami akan terus membangun jembatan keunggulan dan persahabatan antara Indonesia dan Australia,” katanya.
Sementara Vice Chancellor and President UQ, Profesor Deborah Terry AC menyampaikan bahwa kemitraan bilateral ini dirancang untuk menjawab tantangan global dan regional yang krusial, sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia dan Australia.
“Fokus awal kami mencakup transisi energi, inovasi inklusif, ketahanan iklim, transformasi sosial, dan kesehatan yang mencerminkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB," ujarnya.
Baca juga: UI melalui KIC perkuat kolaborasi antara mahasiswa Korea dan Indonesia
"Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Indonesia atas dukungan dan visinya dalam mendirikan pusat ini, yang akan menjadi ruang dinamis untuk koneksi dan pertukaran akademik,” katanya menambahkan.
Kemitraan akademik ini dimulai dengan program gelar ganda (double degree) di bidang Psikologi, yang kemudian berkembang menjadi program sarjana terpadu Komunikasi.
Lebih dari 700 mahasiswa telah menyelesaikan program yang terdiri atas dua tahun studi di Indonesia dan dua tahun di Australia.
Sejumlah disiplin lain juga bergabung dalam kemitraan UI-UQ, termasuk engineering, ekonomi dan bisnis, serta ilmu komputer.
Pusat ini akan memperluas akses terhadap program pertukaran, kegiatan lintas budaya, serta jalur pembelajaran baru bagi mahasiswa kedua universitas.
“Mereka belajar menavigasi konteks budaya yang beragam, berpikir kritis lintas disiplin, dan berkolaborasi dengan rekan dari berbagai latar belakang,” ujar Profesor Terry.
