Bogor (Antaranews Megapolitan) - Peternak ayam penerima bantuan jagung dari Kementerian Pertanian berterima kasih atas bantuan tersebut, namun berharap pemerintah lebih cepat dalam merespon keluhan mereka sebelum terjadi gejolak.
"Bantuan pemerintah sangat diharapkan, apalagi saat ini kebutuhan jagung sangat mendesak, harapan kami peternak, pemerintah lebih sigap, soal jagung ini jangan tunggu gaduh dulu," kata Ketua Koperasi Pertanian Karya Agri Satwa, Alvino Hermano, usai menerima bantuan jagung subsidi dari Kementerian Pertanian di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Alvino menyebutkan, kelangkaan jagung terjadi membuat peternak ayam khususnya ayam layer atau petelur rugi, karena kualitas ayam menurun begitu juga produksi.
Sementara itu, harga pokok produksi meningkat akibat mahalnya harga jagung. Kebutuhan jagung sebagai pakan cukup besar memakan 50 persen biaya produksi.
"Ada banyak faktor penyebab harga jagung naik dan langka, faktor cuaca, juga pengaruh, dan pasokan belum mencukupi," kata Alvino yang juga anggota Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN).
Selain mengharapkan kesigapan pemerintah merespon keluhan peternak, juga diharapkan program bantuan subsidi jagung ini terus berkelanjutan. Seperti dua bulan lalu, peternak juga mendapat suplai jagung dari Bulog hingga 1.200 ton pada Juli 2017.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Hartono, menyebutkan krisis yang dihadapi peternak saat ini cukup luar biasa, dan dilematis. Harga DOC mahal dan jagung juga ikut mahal, sehingga biaya produksi meningkat hingga 20 persen dari biasanya.
"Kalau harga DOC naik, pakan juga naik, biaya pokok produksi juga naik, dilematis peternak. Harga ayam tidak bisa naik, menurunkan harga produksi juga tidak bisa," katanya.
Menurut Hartono, dengan bantuan jagung dari Kementeri Pertanian membantu peternak menurunkan biaya produksi dengan adanya bantuan pakan. Selain karena cuaca faktor pelemahan rupiah juga ikut mempengaruhi peternakan unggas.
"Kami juga mengharapkan peternak diberi kuota terbatas jagung impor, supaya peternak bisa tetap produksi," kata Hartono.
Seperti diberitakan sebelumnya Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan jagung untuk pakan ternak sebanyak 75 ton yang disalurkan ke sejumlah peternak ayam di wilayah Bogor.
Penyaluran bantuan jagung ini serentak dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Bantuan jagung lokal ini dijual dengan harga Rp4 ribu kepada peternak, lebih murah dari harga pasar saat ini. Diharapkan peternak bisa terus berproduksi dengan adanya ketersediaan pakan. Bantuan ini menurunkan biaya produksi Rp500 per ekor ayam.
Peternak unggas harapkan pemerintah lebih sigap
Jumat, 9 November 2018 20:23 WIB
Bantuan pemerintah sangat diharapkan, apalagi saat ini kebutuhan jagung sangat mendesak, harapan kami peternak, pemerintah lebih sigap, soal jagung ini jangan tunggu gaduh dulu.