Purwakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purwakarta, Jabar menggelar Simulasi Gladi Posko atau Command Post Exercise, untuk menguji efektivitas Rencana Kontinjensi Bencana Tanah Longsor yang telah disusun sebagai pedoman kesiapsiagaan daerah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan, Rabu menyampaikan gladi posko ini yang digelar di halaman Kantor BPBD, Jalan Purnawarman, merupakan bagian krusial dari upaya pemerintah daerah.
Kegiatan tersebut dinilai penting untuk memastikan kesiapan seluruh elemen penanganan bencana dalam menghadapi potensi tanah longsor di Purwakarta.
Ia mengatakan, Purwakarta ini kondisi geografisnya memiliki potensi tinggi terhadap bencana tanah longsor, terutama di wilayah perbukitan dengan curah hujan tinggi.
"Jadi kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana," katanya.
Baca juga: BPBD Purwakarta tingkatkan kesiapsiagaan pada potensi bencana
Baca juga: BPBD Purwakarta evakuasi ratusan warga Pasirmunjul akibat bencana tanah bergerak
Gladi Posko atau Command Post Exercise (CPX) adalah metode latihan yang menguji kemampuan koordinasi, perencanaan, dan pengambilan keputusan dalam situasi darurat melalui pengelolaan pos komando.
Latihan ini memastikan sistem komando dan pengendalian berjalan efektif, serta semua pihak memahami peran dan tanggung jawab masing-masing.
"Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kemampuan tim pusat komando dalam menghadapi krisis akibat bencana tanah longsor yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan," kata dia.
Baca juga: BPBD Purwakarta siaga penuh antisipasi bencana alam akibat tingginya curah hujan
Dalam simulasi tersebut, peserta aktif berkoordinasi, menganalisis situasi, dan mengambil keputusan strategis sesuai skenario bencana.
BPBD menilai efektivitas rencana kontinjensi yang telah disusun, termasuk aspek komunikasi, koordinasi, dan pengambilan keputusan di lapangan.
"Melalui latihan ini, diharapkan seluruh unsur terkait memahami peran dan tanggung jawabnya, serta mampu bekerja secara terpadu dan cepat dalam penanganan darurat bencana," kata Heryadi.
Gladi kesiapsiagaan ini bukan hanya sekadar latihan, tetapi juga pondasi utama dalam membangun Purwakarta yang resilien terhadap bencana.
