Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Jakarta, Selasa, menerima laporan dari Menteri Investasi yang juga CEO Danantara Rosan P. Roeslani mengenai realisasi penjualan obligasi patriot (patriot bond) telah menembus angka di atas Rp50 triliun.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI, saat ditemui selepas menyambut Presiden Prabowo di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, menjelaskan Presiden Prabowo langsung menggelar rapat terbatas (ratas) dengan beberapa menteri setibanya di Jakarta setelah merampungkan lawatan di Kota Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir, Senin (13/10).
"Beliau menerima laporan dari Menteri Investasi Bapak Rosan berkenaan dengan realisasi investasi kita, termasuk realisasi dari patriot bond kita. Realisasinya sesuai dengan target. Angkanya di atas Rp50 triliun," kata Prasetyo Hadi, yang turut menghadiri rapat terbatas tersebut.
Baca juga: Danantara sebut bank Himbara hati-hati serap dana pemerintah Rp200 triliun
Baca juga: BP BUMN dengan Danantara bersinergi percepat transformasi BUMN
Dalam rapat terbatas yang sama, Pras, sapaan akrab Prasetyo melanjutkan Menteri Investasi juga melaporkan rencana investasi untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di 34 kabupaten dan kota. "Ini sudah siap dibangun di 10 titik, termasuk di Bantar Gebang. Itu yang dilaporkan oleh Bapak Rosan sebagai Menteri Investasi," kata Pras.
Dalam rapat terbatas itu, menteri-menteri lain yang turut menghadap Presiden dan melaporkan kinerja mereka, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.
