Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto aktif mendorong penyelesaian konflik Gaza dan dukungan terhadap kedaulatan Palestina, bahkan saat ia masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, bahwa upaya ini menuai hasil konkret, Israel dan Hamas sepakat mengakhiri perang dan membebaskan sandera melalui jalur diplomasi internasional.
Saat masih menjadi Menhan, Prabowo aktif menghadiri forum-forum internasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Pada forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 yang digelar di Hotel Shangri-La, Singapura, 1 Juni 2024, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus membantu rakyat Gaza.
Ia bahkan menyatakan kesiapan Indonesia mengirimkan tenaga medis, rumah sakit lapangan, hingga pasukan penjaga perdamaian jika diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan,” ungkap Prabowo saat itu.
Pada 11 Juni 2024, Prabowo juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) “Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza” di Amman, Yordania.
Dalam pertemuan tersebut, ia kembali menegaskan posisi Indonesia bahwa kemerdekaan Palestina merupakan solusi nyata bagi penyelesaian konflik Gaza.
“Meskipun kami bersedia mendukung dan berkontribusi pada semua upaya ini, solusi akhir untuk masalah ini adalah solusi dua negara. Hanya dengan solusi dua negara, Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan secara aman dan tenteram,” pungkas Prabowo kala itu.
Setelah menjabat sebagai presiden, perjuangan Prabowo tidak terhenti. Pada Desember 2024, ketika Presiden Prabowo bertemu secara hangat dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan membahas kesepakatan untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara.
Prabowo juga bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi pada April 2025.
Dalam pertemuan itu, kedua negara membahas isu kunci seperti dukungan terhadap rakyat Palestina, peran negara-negara Arab, dan pentingnya solidaritas regional.
Prabowo tampil di hadapan Parlemen Turki di Ankara pada April 2025. Dalam pidatonya, ia menyerukan kerja sama negara-negara yang menegakkan keadilan global.
“Ketika anak-anak dibom, ibu-ibu yang tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka, banyak negara diam pura-pura tidak tahu. Turki punya sikap tegas. Karena itu kami merasa ingin bersama Turki membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian," ungkap Prabowo kala itu.
Masih di bulan yang sama, dalam forum Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025, Prabowo juga melontarkan kritik tajam terhadap negara-negara adidaya yang menurutnya gagal memenuhi janji mereka terhadap negara berkembang.
“Situasi di Gaza mengajarkan bahwa banyak negara adidaya yang menganut cita-cita besar, kini di mata banyak orang di belahan bumi selatan telah gagal,” ujarnya kepada peserta ADF Talk.
Ketika tiba waktunya berbicara di Sidang Umum PBB ke-80 di New York, 23 September 2025, Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan perdamaian sejati.
Ia menekankan bahwa pengakuan kedaulatan Palestina dan jaminan keamanan Israel harus berjalan beriringan.
Berikut sejumlah poin soal Palestina yang disinggung dalam pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB:
1. Ajakan tidak tinggal diam sikapi genosida Israel di Gaza
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dunia saat ini digerakkan oleh konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang semakin dalam. Setiap hari, masyarakat dunia menyaksikan penderitaan, genosida, dan pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dan kepatutan manusia.
Pernyataan Prabowo itu merujuk pada tumbuhnya aksi sepihak beberapa negara yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara lainnya, termasuk genosida yang saat ini dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
"Kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina diperlakukan tak adil, dan tak dapat memperoleh legitimasi yang sama untuk berbicara di ruangan aula ini," kata Presiden Prabowo saat berbicara di General Assembly Hall, Markas PBB, New York, saat Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB.
Untuk itu, Presiden Prabowo mengajak negara-negara dunia menolak doktrin "yang kuat dapat berbuat semaunya". Menurut Prabowo, PBB dibentuk karena salah satunya untuk menolak doktrin semacam itu.
"Thucydides memperingatkan: 'Yang kuat dapat berbuat semau mereka, sementara yang lemah harus menderita', kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus membela semua, yang kuat dan yang lemah. Benar disebut benar, bukan karena dapat disebut demikian, tetapi memang demikian adanya," katanya.
Presiden Prabowo mengatakan PBB yang lahir dari abu Perang Dunia Kedua, dibentuk untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua. Oleh karena itu, Presiden Prabowo mengajak negara-negara dunia tidak menyerah untuk terus berjuang mencapai harapan dan impian bersama.
Prabowo pun kembali menekankan peran penting PBB untuk memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukanlah hak istimewa segelintir orang, melainkan hak semua orang.
"Dengan PBB yang kuat, kita dapat membangun dunia di mana kaum lemah tidak menderita apa yang seharusnya mereka derita, tetapi yang lemah dapat hidup di dunia yang adil sebagaimana mestinya. Mari kita lanjutkan perjalanan cita-cita agung umat manusia — aspirasi tanpa pamrih yang menciptakan PBB," ucapnya.
2. Siap kirimkan 20 ribu pasukan penjaga perdamaian ke Gaza
Presiden Prabowo menyatakan Indonesia siap untuk ambil bagian dalam upaya mewujudkan perdamaian di Gaza, Palestina, dengan mengerahkan pasukan perdamaian. Dia mengatakan Indonesia saat ini merupakan salah satu penyumbang terbesar Pasukan Penjaga Perdamaian PBB.
"Kami percaya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami akan terus mengabdi di mana perdamaian membutuhkan penjaga — bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan pasukan di lapangan," kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan 20 ribu personel, bahkan lebih, untuk ditempatkan sebagai penjaga perdamaian di titik-titik konflik, termasuk di Gaza.
"Ketika Dewan Keamanan dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap untuk mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih, putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun ketika perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap," ujar Presiden Prabowo disambut tepuk tangan para delegasi.
3. Ekspor beras ke Palestina
Presiden Prabowo mengatakan bahwa dengan populasi dunia yang terus bertambah maka muncul berbagai tekanan, mulai dari krisis pangan, energi, dan air. Sementara itu, Indonesia mencatatkan produksi beras dan cadangan gabah tertinggi dalam sejarah nasional pada tahun ini.
Untuk itu, dia menyatakan Indonesia siap mengekspor beras ke banyak negara yang membutuhkan di tengah ancaman krisis pangan yang dialami sejumlah negara, termasuk Palestina.
"Kita sekarang swasembada beras dan telah mengekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan, termasuk menyediakan beras untuk Palestina," kata Presiden Prabowo.
Dia meyakini dengan menjaga ketahanan pangan maka Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun ke depan.
"Kami membangun rantai pasok pangan yang tangguh, memperkuat produktivitas petani, dan berinvestasi dalam pertanian cerdas iklim untuk memastikan ketahanan pangan bagi anak-anak kami dan anak-anak di seluruh dunia," tuturnya.
Baca juga: Presiden Chile ingin Netanyahu diseret ke pengadilan atas situasi Gaza
4. Kecam kekerasan terhadap warga sipil di Gaza
Presiden Prabowo mengungkapkan perihal krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, di mana warga sipil yang tak berdosa tengah menangis dan meminta tolong untuk diselamatkan.
"Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak berdosa? Siapa yang akan menyelamatkan para lansia dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat ini juga, sementara kita duduk di sini, mereka menghadapi trauma, dan kerusakan yang tak tergantikan pada tubuh mereka, mereka sekarat karena kelaparan. Bisakah kita tetap diam? Akankah jeritan mereka tak terjawab? Akankah kita mengajari mereka bahwa umat manusia mampu bangkit menghadapi tantangan ini?" kata Presiden Prabowo.
Padahal, kata dia, di balik kebencian dan kekerasan yang berkecamuk, sedianya setiap orang ingin merasa aman, dihormati, dicintai, dan mewariskan dunia yang lebih baik kepada anak-anak mereka. Dia pun menilai penggunaan kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan.
Untuk itu, dia berharap para pemimpin dunia menunjukkan kenegarawanan dan kebijaksanaan yang agung, pengendalian diri, dan kerendahan hati, dalam mengatasi kebencian maupun kecurigaan. Presiden Prabowo memberikan pula apresiasi kepada banyak negara di dunia yang mulai mengakui Palestina dan mendukung kemerdekaannya.
"Kami sangat berbesar hati dengan peristiwa beberapa hari terakhir, di mana negara-negara terkemuka dunia telah memilih untuk berpihak pada sejarah—jalan moral yang luhur, jalan kebenaran, jalan keadilan, kemanusiaan, dan menjauhi kebencian, mengatasi kecurigaan, serta menghindari penggunaan kekerasan," ujarnya.
"Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia. Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa penindasan, rasa ketidakadilan, yang telah terbukti dalam sejarah umat manusia, akan bersatu dengan kekuatan dahsyat yang akan mengatasi penindasan ini, ketidakadilan ini," sambungnya.
5. Solusi Dua Negara (two-state solution)
Presiden RI Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara dalam penyelesaian konflik di Gaza serta menyatakan bahwa Palestina harus merdeka. Menurut dia, perdamaian sejati hanya akan terwujud jika hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional.
"Saya ingin menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap Solusi Dua Negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan demikianlah kita dapat mencapai perdamaian sejati: perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini," kata Presiden Prabowo.
Terkait penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel yang disampaikan di penghujung pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa dua keturunan Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni.
"Dua keturunan Ibraham harus hidup dalam rekonsiliasi, kedamaian, dan harmoni. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama. Kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia," ucapnya.
Presiden menilai perdamaian untuk semua umat manusia merupakan sebuah keniscayaan. Dia pun menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi perdamaian dunia tersebut.
"Apakah ini mimpi? Mungkin. Namun inilah mimpi indah yang harus kita wujudkan bersama. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan," katanya.
Setelah tahun-tahun penuh konflik dan upaya diplomasi lintas negara, kini Hamas dan Israel akhirnya menyepakati kesepakatan perdamaian.
Kesepakatan ini mencakup pembebasan puluhan sandera hidup dari Hamas, pelepasan hampir 2.000 tahanan Palestina, penarikan pasukan Israel, serta kelanjutan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Ribuan warga Palestina pun mulai kembali ke rumah mereka, meski banyak rumah telah hancur.
Cuplikan video dan foto yang beredar menunjukkan warga berjalan kaki pulang ke Gaza, sebagian tampak menangis haru saat adzan dikumandangkan, sebagai simbol kebebasan dan harapan baru.
Beberapa wilayah Gaza juga mulai ditinggalkan oleh pasukan Israel sebagai bagian dari implementasi kesepakatan.
Pasukan perdamaian
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI mempersiapkan pasukan perdamaian untuk bertugas di Gaza, Palestina, manakala KTT terkait perdamaian Gaza di Mesir, Senin, mencapai hasil konstruktif dan pengiriman pasukan disetujui oleh DK-PBB.
Perintah untuk bersiap-siap itu disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo kepada Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dalam sesi rapat terbatas (ratas) di kediaman pribadi Presiden, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10) malam.
"Kalau memang terjadi kesepakatan yang konstruktif, tidak menutup kemungkinan arahnya akan ke sana (pengiriman pasukan, red). Bapak Presiden juga menyampaikan hal tersebut bahwa kalau memang kemudian tercapai kesepakatan ke arah yang baik, dalam artian terjadi perdamaian, dan kemudian salah satu konsekuensinya adalah kita, Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian. Alhamdulillah, yang hadir Wakil Panglima TNI untuk juga mulai mempersiapkan diri," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat ditemui selepas rapat menjawab pertanyaan ANTARA.
Presiden Prabowo, selepas memimpin rapat terbatas di kediamannya, dijadwalkan bergerak menuju Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu tengah malam, untuk melawat ke Mesir menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai perdamaian di Gaza, Palestina, yang digelar di Kota Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir, Senin. Dalam lawatannya ke Mesir, yang kemungkinan berlangsung selama sehari, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kehadiran Presiden secara langsung dalam KTT Gaza di Mesir itu telah dibenarkan oleh Mensesneg Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI.
"Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa kemarin (11/10) secara khusus Beliau mendapatkan undangan. Memang agak mendadak kalau dari sisi waktu, tetapi undangan tersebut betul-betul memohon kesediaan kehadiran Bapak Presiden Prabowo, karena itu bagian dari kelanjutan perundingan yang semoga Insya Allah itu bisa membawa perdamaian di Palestina, dan terutama di Gaza," kata Prasetyo Hadi, yang selepas rapat langsung bergerak menuju Lanud Halim Perdanakusuma bersama Kepala Badan Komunikasi RI Angga Raka Prabowo, untuk melepas keberangkatan Presiden Prabowo.
"Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa untuk menjaga hubungan baik, dan itu juga bagian dari ikhtiar kita selama ini bahwa Bapak Presiden memutuskan untuk menghadiri undangan tersebut," sambung Pras, sapaan akrab Prasetyo.
Terkait pengiriman 20.000 prajurit TNI ke Gaza sebagai pasukan perdamaian, Presiden Prabowo telah menyampaikan usulan itu secara terbuka dalam pidatonya saat Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, bulan lalu (23/9).
Presiden menyatakan: "Manakala mandat diberikan oleh Dewan Keamanan (PBB) dan Majelis Agung (PBB), Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih, putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di Gaza atau di tempat lain (yang berkonflik, red.), seperti di Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun tempat yang butuh perdamaian ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap".
Baca juga: Presiden ke Mesir Minggu malam hadiri KTT soal Gaza
Baca juga: KTT Gaza, Presiden perintahkan TNI siapkan pasukan perdamaian
