Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyampaikan bahwa program revitalisasi satuan pendidikan telah melampaui sasaran target awal yang ditentukan, yakni menjangkau hingga 16.170 satuan pendidikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen Gogot Suharwoto menyebutkan target awal sasaran penerima manfaat program hanya sebanyak 9.429 sekolah, terdiri dari 1.241 PAUD, 4.053 SD, 2.753 SMP, dan 1.382 SMA.
“Setelah kita lakukan evaluasi, ternyata jumlah sasaran masih dapat dioptimalkan. Dari 14.196 sekolah, 13.777 sekolah telah menerima Surat Keputusan (SK) Penerima Bantuan Revitalisasi Satuan Pendidikan, di antaranya 1.509 PAUD, 6.077 SD, 3.974 SMP, dan 2.217 SMA. Sementara itu, 419 sekolah sisanya masih dalam proses finalisasi SK,” kata Dirjen Gogot di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemendikdasmen perkuat karakterdi NTT
Baca juga: Mendikdasmen tekankan pentingnya penerapan konsep "deep learning" di Sisdiknas
Lebih lanjut, ia mengatakan optimalisasi jumlah penerima sasaran itu bertujuan untuk mempercepat hasil dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan.
"Dengan proses optimalisasi tersebut kami berharap akan tercipta sarana dan prasarana pendidikan yang aman dan nyaman. Sehingga semua warga sekolah dapat melakukan proses kegiatan belajar dan mengajar, serta meningkatkan kualitas mutu pendidikan," ujar Dirjen Gogot.
Pencapaian memuaskan juga tercatat di lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen yang mengalami kenaikan sekitar 100 persen dari target awal, yaitu 982 satuan pendidikan menjadi 1.943 satuan pendidikan.
Gogot menerangkan angka tersebut terdiri dari 1.439 sekolah menengah kejuruan (SMK), 382 sekolah luar biasa (SLB), 122 satuan pendidikan nonformal yang terdiri atas pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan sanggar kegiatan belajar (SKB).
Baca juga: Mengukur kapasitas, menjalin mutu: TKA dan peta jalan pendidikan
Adapun untuk total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp3,1 triliun dengan progres pembangunan keseluruhan per September 2025 telah mencapai sekitar 60 persen.
Selain berdampak pada peningkatan mutu pendidikan, pihaknya juga terus memastikan program Revitalisasi Satuan Pendidikan juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Dengan prinsip swakelola, penggunaan bahan baku bangunan hingga pekerja lokal yang terlibat dalam program ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
