Jakarta (ANTARA) - Pihak keluarga pelajar yang menjadi pelaku pembacokan terhadap pelajar lain di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, mengajukan diversi.
"Keluarga anak berhadapan hukum (ABH) ini sudah mengajukan diversi," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander Tenggunan di Jakarta, Senin.
Diversi merupakan mekanisme penyelesaian perkara anak di luar peradilan pidana, dengan mengedepankan mediasi dan perdamaian.
Dia mengatakan, pelajar berinisial AZF (16) itu ditangkap pada Kamis (2/10) dini hari setelah sempat dicari selama sekitar dua minggu, sejak ia melancarkan aksinya terhadap korban berinisial RC (15) pada Rabu (17/9).
"Iya sudah kita amankan, dijemput langsung ke rumahnya. Diamankan juga barang buktinya. Dia kan pakai mistar besi (saat melancarkan aksinya)," kata Alexander.
Baca juga: Polisi selidiki kasus pembacokan terhadap seorang bocah di kawasan Radio Dalam Jaksel
Pihaknya pun mendukung upaya diversi terhadap AZF dengan mempertimbangkan masa depan dan usia pelaku yang masih di bawah umur.
"Iya benar, pelakunya ini anak. Anak yang berhadapan dengan hukum. Jadi, upayanya kita utamakan diversi. Artinya, sebisa mungkin didamaikan dulu karena kan anak ini masih panjang masa depannya. Biar tidak mengganggu sekolahnya juga," paparnya.
Diketahui, korban RC terluka cukup parah usai dipukul menggunakan benda tajam oleh AZF di Jalan Tawakal Raya, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (17/9).
Korban RC yang merupakan siswa salah satu sekolah swasta di Grogol Petamburan mendapatkan enam jahitan di kepala akibat pembacokan itu.
Alexander mengatakan, kejadian kekerasan itu bermula saat korban dan dua rekannya berangkat ke sekolah menggunakan motor dengan berbonceng tiga.
Baca juga: Seorang pria dibegal oleh tiga orang tak dikenal di Jakarta Timur pada Rabu dini hari
Saat tiba di dekat sekolah, korban dan dua rekannya ini berpapasan dengan sejumlah siswa dari sekolah lain. Salah satu siswa dari sekolah lain itu tiba-tiba saja mengayunkan mistar besi ke arah kepala korban.
"Korban dengan dua temannya diteriaki 'hayo lo hayo lo'. Lalu dihalangi laju motornya, namun korban dan temannya sempat menghindar tetapi kepala bagian kanan terkena ayunan benda tajam," kata Alexander.
Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapat perawatan medis. Lalu kejadian itu dilaporkan ke sekolah korban.
Dalam video viral, nampak korban bersama dua rekannya tengah mengendarai motor dengan berbonceng tiga.
Tiba-tiba saja mereka berpapasan dengan pelajar lain yang juga berboncengan. Lantas, korban disabet dengan menggunakan mistar besi oleh pelaku.
