Depok (ANTARA) - Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menggunakan pendekatan edukatif dan inovatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko kebakaran di kawasan padat penduduk lewat permainan Evaku Aksi.
“Melalui Evaku Aksi, warga belajar secara aktif dan menyenangkan. Ini bukan sekadar permainan, tetapi juga media edukasi berbasis partisipasi yang dapat memperkuat kesiapsiagaan komunitas,” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FMIPA UI Dewi Susiloningtyas, di Depok, Kamis.
Tim FMIPA UI tersebut mengadaptasi konsep permainan ular tangga dan dilengkapi dengan kartu-kartu berisi pertanyaan serta skenario terkait kebakaran, seperti prosedur evakuasi, penyebab kebakaran, serta langkah pencegahannya.
Baca juga: I-Share inovasi UI FMIPA bantu ketangguhan bencana di Serang Banten
Dengan pendekatan permainan Evaku Aksi itu, kata dia, diharapkan warga menjadi lebih mudah menerima konsep untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran di wilayah padat penduduk.
Kegiatan tersebut digelar di RW 09 Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/9), menyasar kawasan dengan kerentanan tinggi terhadap kebakaran dan melibatkan 50 warga dari berbagai kelompok usia.
Dalam kegiatan itu permainan Evaku Aksi menjadi sorotan utama sekaligus sebagai media pembelajaran interaktif dan sarat akan muatan mitigasi bencana.
Permainan Evaku Aksi menjadi bagian dari tiga rangkaian utama kegiatan, yakni edukasi pengetahuan spasial, sesi permainan, dan simulasi penanganan kebakaran.
Baca juga: UI ajarkan analisis data untuk keputusan strategis kepada siswa SMK Depok
Dalam sesi edukasi, warga diperkenalkan pada peta kawasan rawan, jalur evakuasi, dan lokasi fasilitas pemadam kebakaran, seperti hidran. Selanjutnya, permainan Evaku Aksi memperkuat materi tersebut melalui metode yang lebih aplikatif dan menyenangkan.
Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Manggarai Muhamad Arafat Dinsirat, yang mengapresiasi kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam meningkatkan literasi kebencanaan.
“Wilayah kami sangat rentan terhadap kebakaran dan edukasi seperti ini sangat kami butuhkan. Sehingga, kehadiran tim dari FMIPA UI ini menjadi kolaborasi nyata, antara dunia akademik dan masyarakat,” kata Arafat.
Warga juga mengikuti simulasi pemadaman kebakaran bersama Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan.
Warga RW 09 Kelurahan Manggarai dilatih menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta teknik pemadaman tradisional yang bagi sebagian besar peserta merupakan pengalaman pertama.
Baca juga: UI sosialisasikan inventarisasi potensi bencana alam tanah longsor di Gunungkidul
Tim pengabdian FMIPA UI juga melibatkan dosen dan alumni Departemen Geografi, antara lain Ratri Candra Restuti dan Miftahul Jannah serta 10 mahasiswa yang berperan dalam perancangan media, edukasi, dan pelaksanaan kegiatan, yaitu Adinda Putri Kinanti Sembahen, Aisya Rajwa Balqisecha, Sarah Naomi Khairunnisa, Kolbilal Salsya Rusalbi, Mu’amar Khadafi, Risky Marchel Tanjung, Andhika Prastya, Amirah Nayla Dinar Susena, Muhamad Danar Pridana, dan Satrio Karita Putra.
Rangkaian kegiatan tersebut dirancang secara kolaboratif untuk membentuk masyarakat lebih sadar akan risiko dan tanggap terhadap kebakaran, sekaligus memperkuat peran ilmu geografi dalam kehidupan nyata.
“Harapannya, Evaku Aksi bisa terus digunakan oleh warga maupun lembaga lain sebagai alat edukasi berkelanjutan,” ujar Dewi.
Melalui keterlibatan aktif mahasiswa dan konsep edukasi berbasis permainan, kegiatan itu menjadi contoh nyata pengabdian masyarakat yang berdampak, sekaligus memperkuat peran geografi dalam upaya mitigasi kebencanaan.
