Lebak (ANTARA) - Sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat 36 jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lebak, Banten difasilitasi untuk melakukan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
"Berdasarkan hasil cek kesehatan kondisi anak - anak Sekolah Rakyat relatif baik dan tidak ditemukan penyakit tidak menular, seperti diabetes, jantung dan darah tinggi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Lebak Firman Rahmatullah di Lebak, Selasa.
Pemeriksaan CKG di Sekolah Rakyat itu melibatkan tujuh tenaga medis, termasuk satu tenaga dokter.
Siswa satu per satu menjalani CKG dengan pemeriksaan skrining gigi, telinga, gula darah, jantung, tekanan darah, kolesterol hingga pengukuran tinggi badan.
Baca juga: 52 persen siswa Sekolah Rakyat perlu periksa kesehatan lanjutan
Baca juga: Natuna lakukan CKG siswa Sekolah Rakyat
Namun, hasil CKG itu sebagian besar mengalami sakit gigi karies dan gigi berlubang.
Pemeriksaan CKG bagi anak - anak Sekolah Rakyat sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, bila mengalami anemia dan sakit gigi dapat dilakukan pengobatan.
"Kita nantinya setiap pekan melakukan kembali pemeriksaan kesehatan di Sekolah Rakyat 36 itu," katanya.
Kepala Sekolah Rakyat 36 Kabupaten Lebak Tuti Sugiarti mengatakan pemeriksaan CKG merupakan kewajiban, karena Sekolah Rakyat itu dengan sistem sekolah berasrama, tentu anak-anak harus sehat.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat Natuna periksa kesehatan
Bila ada siswa yang teridentifikasi positif tuberkulosis atau TB, bisa menularkan kepada siswa lainnya.
Karena itu, siswa tersebut terlebih dulu menjalani pengobatan dengan kerja sama Dinas Kesehatan daerah setempat hingga sembuh.
"Setelah sembuh total dari penyakit TB, dikembalikan lagi ke Sekolah Rakyat," katanya.
Sementara itu, Muhammad Dahlan, seorang siswa Sekolah Rakyat 36 Kabupaten Lebak mengatakan hasil pemeriksaan CKG dirinya dalam kondisi kesehatan baik dan tidak memiliki penyakit akut.
Namun, dirinya harus menjalani pengobatan bagian gigi setelah ditemukan giginya berlubang.
"Kami sekarang menjalani pengobatan gigi berlubang, namun diizinkan untuk masuk ke asrama Sekolah Rakyat," katanya.
