Jakarta (ANTARA) - Kantor wilayah Jawa Timur PT Jasa Raharja Putera menyelenggarakan diskusi bertemakan Peran Surety Bond dalam Pembangunan Ekonomi Nasional di Surabaya, Senin 29 September 2025 untuk mencari jalan keluar atas permasalahan dari surety bond.
Surety bond merupakan instrumen strategis sebagai jembatan antara kepentingan pemilik proyek atau oblige dan penyedia jasa atau principal yang selama ini kerap ditemui sejumlah kendala dalam perjalanannya.
"Kontraktor membutuhkan jaminan yakni surety bond agar kontraktor ini tidak selalu dalam posisi yang tersakiti karena dia harus bayar dua kali, ke bank juga ke asuransi juga yang notabene saat ini bank tidak mampu melakukan hal tersebut," ucap Kepala kantor wilayah Jawa Timur PT Jasa Raharja Putera Henry Darmawan dalam keterangannya, Selasa.
Kebutuhan untuk jaminan nasional, lanjutnya, menurut data yang ada itu adalah Rp200 triliun sedangkan kapasitas yang ada hanya Rp50 triliun. Nilai selisih Rp150 trilun ini siapa yang bertanggung jawab terhadap nilai jaminan yang ada?
"Di sinilah peran, fungsi asuransi dan jaminan. Kita harus sama-sama mendukung, itu fungsi dan tugas kita. Ujungnya kita lihat siapa yang mampu menghadapi tantangan dan perubahan yang ada," kata pria kelahiran Denpasar itu.
Lebih jauh, Henry menjelaskan sampai saat ini masih terdapat kesalahan dalam menafsirkan istilah unconditonal untuk mencairkan jaminan yang menurutnya sesuai dengan peran dan fungsinya bahwa surety sebagai kontrak tambahan akan bekerja setelah ada keputusan dari pengadilan.
"Saya katakan bahwa ini adalah perjanjian tambahan. Contohnya, di perjanjian induk ini dia menyebutkan apabila kontraktor wanprestasi maka surety berhak untuk dicairkan. Namun di bawahnya ada klausula lagi, apabila ada despute (sengketa-red) di antara para pihak maka prinsipal, obligasi kontraktor dan si bohir maka harus diselesaikan di pengadilan. Lalu bagaimana?" ujarnya.
Ia menambahkan, kontrak tambahan ini kan akan bekerja kalau ada putusan dari pengadilan. Itulah yang menarik, karenanya dalam acara ini ada banyak pihak termasuk dari pakar hukum. Kita ingin bangsa ini ke depan tumbuh dan berkembang sesuai asta cita presiden.
"Kita berharap surety bond mendapatkan peran dan fungsinya. Secara khusus kita mohon perhatian pemerintah bagaimana masing-masing industri baik perbankan maupun asuransi atau penjamin tetap dijaga dan biarkan masyarakat memilih opsi mana yang dipakai," papar Henry.
Sementara itu, Ahmad Ridha Sabana, Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya asuransi dapat meningkatkan kepercayaan perusahaan karena memiliki perlindungan risiko.
Artinya asuransi bukan hanya sekedar pelindung finansial, tetapi juga alat branding yang memperkuat kredibilitas.
"Di sini saya mendengarkan semua permasalahan yang ada. Saya mendengarkan keluhan, ide dan jalan keluar untuk nanti saya sampaikan kepada presiden," ujarnya.
Baca juga: Hari Pelanggan Nasional momentum jaga kualitas layanan
Baca juga: Jasa Raharja selesaikan santunan 12 korban meninggal kecelakaan bus ALS
Jasa Raharja Putera gelar diskusi Surety Bond untuk pembangunan ekonomi nasional
Selasa, 30 September 2025 12:18 WIB
Jasa Raharja Putera gelar diskusi buka solusi Surety Bond untuk pembangunan ekonomi nasional. ANTARA/HO-Jasa Raharja
