Indonesia bersama sejumlah negara Afrika, serta Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam tertarik memasok produk mereka ke pasar daring Rusia, kata Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Maxim Reshetnikov kepada RIA Novosti, Ahad.
"Pasar Rusia sangat besar. Jadi banyak negara tertarik untuk masuk. Tentu saja dengan produk yang mereka miliki," ujar Reshetnikov di sela-sela Hangzhou Global Digital Trade Expo (GDTE) ke-4 saat ditanya negara mana saja yang menunjukkan minat terhadap pasar daring Rusia itu.
Menurut dia, selain Tiongkok sebagai tetangga dan mitra dagang utama, negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Myanmar, Indonesia, dan Vietnam juga menunjukkan minat besar karena memiliki industri dan kapasitas pasokan yang kuat.
Baca juga: Sanksi baru AS ke Rusia ganggu stabilitas pasar energi
"Beberapa dari negara ini bahkan sudah berada dalam zona perdagangan bebas. Misalnya, kami terus maju dalam negosiasi dengan Indonesia, yang menunjukkan pembicaraan berjalan cukup luas," tambah Reshetnikov.
Ia mencontohkan negara-negara Afrika dapat memasok produk pangan seperti kopi, kacang-kacangan, dan buah. Namun, menurutnya, setiap jenis barang itu memiliki tantangan logistik tersendiri.
"Misalnya, pengiriman buah membutuhkan rantai pasok yang lebih kompleks," jelasnya.
Baca juga: Minyak naik di Asia setelah UE sepakati larangan impor dari Rusia
Reshetnikov menekankan bahwa untuk memasukkan produk ke marketplace Rusia, ada dua tantangan utama yang harus diatasi, yaitu logistik dan sistem pembayaran.
"Ini adalah dua hal yang saat ini masih memerlukan upaya berkelanjutan," katanya.
Sumber:Sputnik-OANA
