Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat Stefanus Jemsifori menyatakan pelaksanaan balap sepeda Tour de EnTeTe tahun 2025 dinilai sangat berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
"Kita bersyukur sebagai tuan rumah dalam penutupan Tour de EnTeTe, karena multiplier effect bagi Labuan Bajo sangat terasa," katanya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat.
Ajang balap sepeda bertaraf internasional dengan 13 negara peserta, Tour de EnTeTe berakhir di Labuan Bajo pada 21 September 2025 lalu. Para peserta menempuh lintasan di Pulau Timor, Sumba, dan Flores sejak 10 September 2025 dan berakhir pada etape kesepuluh di Labuan Bajo.
Menyambut para peserta kegiatan dan rombongan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat menggelar gala dinner, pementasan musik dan budaya serta bazar UMKM.
Stefanus Jemsifori mengatakan pelaksanaan acara penutupan Tour de EnTeTe yang digelar selama dua hari pada 21-22 September 2025 membawa berkah bagi pelaku UMKM yang mengaku mendapatkan keuntungan berjualan serta dapat mempromosikan produk.
"Ada 40 UMKM yang terlibat dalam bazar UMKM, kami sediakan tempat secara gratis dan rata-rata keuntungan yang mereka dapat bisa empat hingga lima kali lipat," katanya.
Di lain sisi, lanjut dia, pelaksanaan Tour de EnTeTe juga meningkatkan tingkat okupansi hotel, jasa penyewaan kendaraan bermotor dan mobil serta panggung musik dan budaya menjadi wadah bagi pelaku seni budaya di Labuan Bajo.
"Kami mendorong semua orang lokal dalam kegiatan ini seperti event organizer, pembawa acara, artis, band musik serta penari dalam event bertaraf internasional ini," ujarnya.
Dari sisi kunjungan ke tempat wisata, Pemkab Manggarai Barat mencatat terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke kawasan wisata di luar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) seperti destinasi wisata Pulau Kelor dan Puncak Waringin Labuan Bajo.
