Medan (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara Gunawan Benjamin mengatakan kehadirian pesawat amfibi (seaplane) sebagai transportasi di kawasan Danau Toba dapat meningkatkan jumlah wisatawan.
"Karena kehadiran transportasi tersebut menjadi daya tarik kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara," ujar Gunawan di Medan, Rabu.
Ia mengatakan adanya pesawat amfibi itu semakin memudahkan untuk penghubung wilayah di sekitar Danau Toba, terutama destinasi favorit wisatawan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, secara otomatis dapat mendongkrak perekonomian terhadap pelaku pariwisata seperti kuliner, perhotelan dan UMKM lainnya.
Baca juga: Pengunjung Aquabike dan F1 Powerboat 2025 capai 100 ribu orang
Baca juga: F1 Powerboat ajang luar biasa bagi Danau Toba
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara melaporkan jumlah wisatawan mancaegara yang datang ke Sumut pada Juli 2025 sebanyak 28.554 orang atau naik 11,78 persen secara bulanan.
Wisatawan mancanegara yang datang didominasi dari Malaysia sebanyak 41,00 persen, Belanda 8,57 persen, Prancis 4,36 persen, Tiongkok 4,15 persen dan jerman 3,80 persen.
"Harapannya alat tranportasi itu dapat membuat wisawatan asing maupun lokal menghabiskan uang yang lebih banyak di sekitar Danau Toba," kata Gunawan.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Bobby Nasution menjajal transportasi baru menggunakan pesawat amfibi dari Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara ke Pelabuhan Mariana Resort di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumut.
Baca juga: Masyarakat manfaatkan libur akhir pekan saksikan F1 Powerboat 2025 di Danau Toba
Menurutnya, transportasi baru itu diharapkan bisa meningkatkan konektivitas antarwilayah, pariwisata, dan pelayanan publik, terutama kepulauan maupun pesisir.
Setelah itu, lanjutnya, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir dan instansi terkait lainnya akan melanjutkan pembahasannya ke Kementerian Perhubungan.
Hal tersebut guna menguruskan semua perizinan yang berkaitan dengan lokasi pendaratan pesawat amfibi dilakukan di air, namun tidak boleh dilakukan sembarangan.
Gubernur juga berharap bertambahnya moda transportasi udara di Provinsi Sumut, khususnya kawasan Danau Toba, maka akan ada pertumbuhan kunjungan wisatawan.
"Seaplane ini ditargetkan bisa beroperasional di kawasan Danau Toba secara komersil paling lambat pada 2026," tutur Bobby.
