Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan jajarannya secara berkala turut memantau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna mencegah terjadinya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saya sudah instruksikan Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Kepri agar memantau dapur SPPG secara berkala," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau Bisri di Tanjungpinang, Selasa.
Menurutnya pemantauan itu dilakukan guna memastikan SPPG memenuhi standar kesehatan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menyalurkan MBG kepada penerima manfaat, meliputi siswa, ibu hamil dan ibu menyusui.
Baca juga: Natuna beri obat cacing dua kali setahun kepada anak
Ia juga menyebut SPPG bertanggung jawab penuh terhadap kontrol kualitas program MBG, mulai dari pasokan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian, hingga penyaluran ke sekolah-sekolah menggunakan transportasi.
"Termasuk memastikan dapur SPPG bersih dan higienis," ujarnya.
Bisri menyatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan kasus keracunan MBG di Kepri, namun belakangan ada beberapa temuan ulat pada menu MBG di Kota Batam dan makanan basi di Kabupaten Karimun.
Dia menduga kondisi itu dipicu kesalahan kecil dalam mengolah bahan pangan untuk MBG, misalnya tidak mencuci sayur dengan bersih, sehingga ulat masih menempel.
Baca juga: Keluarga berperan cegah anak terjangkit cacingan
"Demikian pula nasi yang masih baru dimasak jangan langsung ditutup, karena dapat menyebabkan cepat basi atau lembek," ungkapnya.
Bisri menyampaikan secara umum dapur SPPG telah menerapkan protokol dan kontrol ketat dalam penyajian MBG.
Apalagi BGN sebelum bekerja sama dengan SPPG, kata dia, sudah mengecek terlebih dulu terkait sarana-prasarana dan peralatan pendukung yang akan digunakan dapur SPPG untuk mendukung MBG.
"Semoga program MBG di Kepri aman dan lancar tanpa ada kendala, seperti keracunan pada siswa," katanya.
Baca juga: CKG Batam temukan mayoritas penderita diabetes melitus kelompok usia anak dan remaja
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Kepri Rika Azmi melaporkan sampai saat ini dapur SPPG yang sudah beroperasi mencapai 69 unit dan tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri, dengan realisasi penerima manfaat MBG sebesar 25 persen atau sekitar 165 ribu orang, dari target 638 ribu orang.
Penerima manfaat MBG itu mulai dari anak-anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui. Adapun realisasi MBG di Kepri sejauh ini berada di atas capaian nasional yang masih di kisaran sembilan persen.
"Kami terus mengejar target kebutuhan 253 unit SPPG se-Kepri untuk menjangkau seluruh sasaran penerima MBG," kata Rika.
