Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat di 28 kecamatan di daerah itu waspada tanah bergerak dengan melakukan mitigasi bencana tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kita sudah menyampaikan kepada aparatur kecamatan dan desa untuk meningkatkan kewaspadaan bencana pergerakan tanah, karena adanya perubahan cuaca ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.
Hingga saat ini, 28 kecamatan di Kabupaten Lebak masuk kategori rawan bencana tanah bergerak karena kondisi tanah labil dan banyak pegunungan, perbukitan, serta daerah aliran sungai.
Belum lama ini, tanah bergerak terjadi di Kecamatan Warunggunung dan Cikulur dengan tercatat tujuh rumah rusak berat, bahkan salah satu di antaranya roboh.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana alam tersebut, terlebih cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Pemkab Purwakarta matangkan lokasi pembangunan rumah baru korban tanah bergerak
Baca juga: 83 keluarga terdampak tanah bergerak Purwakarta dapat bantuan Rp10 juta
Baca juga: Pemkab Purwakarta berencana relokasi warga Pasirmunjul terdampak tanah bergerak
