Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono meminta pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menjadi contoh bagi pengelolaan sampah dan limbah yang lebih baik.
"Program MBG ini bagus, anak-anak kelihatan senang, porsinya pas, dan juga memperhatikan anak yang alergi. Tapi lebih dari itu, kita juga ingin pastikan pengelolaan sampahnya menjadi contoh terbaik," ujarnya dalam pernyataan terkonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan hal itu setelah meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim Perdana Kusuma dan sejumlah sekolah penerima MBG di Jakarta Timur, Jumat (19/9).
Dia menyoroti bahwa SPPG Halim melayani siswa di 15 sekolah dengan kapasitas dapur mencapai lebih dari 6.000 porsi per hari.
Ia mengatakan pengelolaan sampah dilakukan melalui pemilahan organik dan anorganik, pemanfaatan sampah organik sebagai pakan ternak, serta kerja sama dengan bank sampah. Dapur juga dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (ipal) sederhana.
"Dengan pengomposan, kita bukan hanya mengurangi beban TPA (Tempat Pemrosesan Akhir), tetapi juga menciptakan manfaat baru dari sampah organik," kata Diaz yang juga Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) itu.
