Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengenalkan inovasi desa bersih cerdas sebagai salah satu upaya mempercepat pencapaian "Sustainable Development Goals" (SDGs) Desa tahun 2025.
"SDGs Desa merupakan upaya terpadu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, mulai dari desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa peduli kesehatan dan pendidikan, hingga desa ramah perempuan, berjejaring, dan tanggap budaya," kata Bupati Bangka Barat Markus di Mentok, Rabu.
Menurut dia, salah satu tantangan besar masyarakat desa adalah soal kebersihan, dan ini berkaitan langsung dengan tujuan SDGs, terutama dalam upaya mewujudkan desa sehat dan sejahtera, kawasan pemukiman aman dan nyaman, desa tanggap perubahan iklim, dan desa peduli lingkungan darat.
"Mulai tahun ini kita laksanakan kompetisi desa bersih, ini bukan sekadar lomba kebersihan, tetapi gerakan sosial yang terstruktur, berbasis gotong royong, dan gaya hidup sehat yang diawasi langsung pemerintah daerah," katanya.
Pada program ini, kata dia, akan terintegrasi dengan teknologi digital yang diusung melalui konsep desa bersih cerdas.
Menurut dia, konsep desa bersih cerdas adalah konsep pengelolaan kebersihan dengan memanfaatkan teknologi digital. Dalam hal ini bukan hanya bersih secara fisik, tetapi juga membangun sistem pengelolaan kebersihan yang modern, transparan, dan berkelanjutan.
Sejalan dengan hal itu, Pemkab Bangka Barat saat ini sedang mengembangkan sistem informasi dan aplikasi pelaporan sampah untuk memudahkan warga melaporkan lokasi tumpukan sampah lewat aplikasi.
Pemerintah desa juga akan memiliki alat pemantau untuk memantau kondisi kebersihan, sekaligus melakukan edukasi digital melalui konten video dan media sosial.
Bangka Barat kenalkan inovasi desa bersih cerdas
Kamis, 18 September 2025 11:25 WIB
Bupati Bangka Barat Markus mengenalkan inovasi desa bersih cerdas guna meningkatkan peran serta masyarakat tangani sampah untuk pembangunan berkelanjutan. ANTARA/ Donatus Dasapurna.
