Subang (ANTARA) - Komisi VII DPR RI mendorong agar Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi salah satu program strategis pemerintah dalam mendukung pengembangan koperasi dan UMKM di berbagai daerah.
"UMKM di Indonesia, termasuk di Kabupaten Subang, Jawa Barat, harus terus dikembangkan karena terbukti menjadi penopang ekonomi, bahkan di masa krisis," kata Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, di Subang, Rabu.
Ia menyampaikan, Subang memiliki lebih dari 84 ribu UMKM yang bergerak di berbagai bidang. Jika seluruh UMKM tersebut terus dikembangkan, maka roda perekonomian daerah akan tumbuh secara mandiri.
Seiring dengan hal tersebut, UMKM bisa menjadi pilar penting dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan keluarga, dan penggerak ekonomi lokal.
"Kita semua tahu bahwa saat krisis sekalipun, UMKM tetap menjadi penopang ekonomi bangsa," kata dia.
Meski demikian, ia menyampaikan, sektor UMKM masih menghadapi banyak tantangan yang perlu dipecahkan bersama. Di antaranya berkaitan dengan permodalan, pemasaran, dan lain-lain.
Atas hal tersebut, keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang merupakan salah satu Kementerian UMKM dapat benar-benar mendukung perkembangan UMKM di Tanah Air.
Anggota DPR RI Novita Hardini menyampaikan agar Pemerintah Kabupaten Subang benar-benar memanfaatkan PLUT KUMKM untuk pengembangan sektor UMKM. Sebab tidak semua daerah memiliki PLUT KUMKM.
Setelah PLUT KUMKM dibangun di Subang, seyogyanya Pemerintah Kabupaten Subang mendukung penuh, di antaranya dengan menyediakan anggaran yang layak serta mengeluarkan regulasi yang mendukung kehadiran PLUT KUMKM.
Ia menyampaikan, Kementerian UMKM telah menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit, mencapai sekitar Rp10 miliar untuk PLUT KUMKM Subang. Jadi keberadaannya harus benar-benar bermanfaat untuk pengembangan sektor UMKM.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi mengaku akan terus berkomitmen untuk mengembangkan sektor UMKM melalui program PLUT KUMKM Subang.
PLUT KUMKM Subang dibangun menggunakan anggaran bantuan dari Kementerian UMKM, dan diresmikan pada Oktober 2016.
Ke depan, kata wakil bupati, PLUT Subang akan mengembangkan sistem kelembagaannya menjadi BLUD agar bisa langsung melakukan pemasaran produk UMKM.
"Program pemerintah pusat ini awalnya diminta oleh kami (pemerintah daerah). Jadi tentu saja, akan kami manfaatkan dengan baik program ini," katanya.
