Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat pada 2018 ini sudah ada satu orang warga Kecamatan Lembursitu yang meninggal dunia akibat tertular penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Agypti.
"Pada tahun ini ada 115 orang yang menderita DBD satu diantaranya meninggal dunia yang berasal dari laporan 15 puskesmas di Kota Sukabumi," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Sukabumi, Lulis Delawati di Sukabumi, Senin.
Informasi yang dihimpun, diduga penderita DBD tersebut meninggal karena kondisi tubuhnya sudah lemah dan telat mendapatkan penanganan medis.
Namun demikian, dibandingkan tahun lalu atau 2017 penderita DBD menurun drastis ini dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungannya sudah baik.
Untuk 2017 ditemukan 352 kasus atau orang yang terjangkit DBD sementara di 2016 jumlah penderita DBD mencapai 854 orang. Rata-rata setiap tahun ada satu warga yang terjangkit DBD meninggal dunia.
Walaupun penyebaran penyakit ini terus berkurang, namun masih menjadi perhatian pihaknya karena untuk di Jabar, Kota Sukabumi angka penyebaran DBD masih bisa dikatakan tinggi. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya menekan jumlah kasus tersebut melalui progam hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Pemberantasan sarang nyamuk tidak bisa dilakukan olah kami, tetapi peran masyarakat sangat penting? seperti melakukan progam 3M Plus atau menguras, mengubur dan menutup serta menggunakan lotion antinyamuk atau menggunakan kelambu tetapi yang terpenting melakukan PHBS," tambahnya.
Lulis mengatakan pihaknya bisa saja secara rutin melakukan pengasapan atau foging, tetapi tidak akan efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja, tetapi yang paling efektif yakni progam 3M tersebut sehingga jentik, telur dan sarang nyamuk bisa diberantas.
Dinkes Sukabumi: satu warga meninggal akibat DBD
Senin, 17 September 2018 18:29 WIB
Pada tahun ini ada 115 orang yang menderita DBD satu diantaranya meninggal dunia yang berasal dari laporan 15 puskesmas di Kota Sukabumi.