Bogor, 11/3 (Antara) - Ratusan pedagang Pasar Anyar Kebon Kembang, Kota Bogor, Senin, berunjukrasa di depan Balai Kota menolak revitalisasi pasar tersebut yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Raya.
Dalam orasinya, para pedagang pasar ini tergabung dalam pedagang Blok B dan E Pasar Anyar Kebon Kembang itu meminta Pemerintah Kota Bogor menunda revitalisasi sampai 2016 sesuai masa waktu kontrak mereka habis.
"Intinya kami tidak menolak revitalisasi, kami minta toleransi agar revitalisasi ditunda sampai 2016 sesuai keanggotaan pedagang di pasar," kata Ijul, salah satu perwakilan pedagang.
Kedatangan para pedagang yang terdiri dari pria dan wanita ini, merupakan yang kedua kalinya.
Menurut Ijul, revitalisasi Blok B dan E tersebut proyek dari PD Pasar Pakuan Raya yang merugikan pedagang.
Pedagang juga menerima ancaman pemutusan listrik sepihak dari PD Pasar Pakuan Raya per 16 Maret bila pedagang tidak mengosongkan blok yang akan direvitalisasi.
Selain itu, pedagang juga menerima ancaman dari orang-orang PD Pasar Pakuan Jaya bila tidak mengosongkan kiosnya.
"Kami mau jualan dimana lagi, tempat penampungan sementara yang disediakan juga tidak layak huni, yang bagus-bagus pada dijualin sama orang PD Pasar," katanya.
Sementara, menurut Alwi pedagang lainnya, sejak pengelolaan pasar dipegang oleh PD Pasar Pakuan Jaya, manajemen di pasar menjadi kacau.
Pasar sering mengalami kemalingan, kurang bersih dan banjir.
"Kami ingin pengelolaan pasar dikembalikan ke Pemerintah Daerah. Karena PD Pasar hanya menyusahkan pedagang," katanya.
Lebih lanjut Alwi mengatakan, kondisi Blok B dan E masih layak huni, sehingga tidak perlu revitalisasi dalam waktu dekat.
"Masalah bajir sudah diatasi, karena pedagang sudah gotong royong membersihkan selokan yang dipenuhi sampah," katanya.
Selain menunda revitalisasi pedagang juga menuntut harga sewa kios yang cukup mahal dari PD Pasar Pakuan Jaya.
"Setelah direvitalisasi harga sewa dijadikan Rp25 juta permeter dengan ukuran kios 2 x 3 meter, ini sangat besar dan membebani kami pedagang kecil," kata Alwi.
Selama ini, lanjut Alwi, pedagang khususnya di bagian "basemant" hanya membayar sewa Rp3 juta pertahun.
"Kami minta DPRD dan Pemkot Bogor untuk memperjuangkan aspirasi kami. Kami tidak menolak revitalisasi, hanya tolong dimundurkan sampai 2016, kami bersedia direvitalisasi," kata Alwi.
Aksi pedagang mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian Resor Bogor Kota dan Satpol PP.
Perwakilan pedagang juga diterima oleh perwakilan DPRD Kota Bogor dan melakukan dialog sebentar.
"Kami siap memperjuangkan aspirasi pedagang, kami DPRD akan mencarikan solusi untuk persoalan ini," kata Dodi Setiawan, perwakilan DPRD dari Partai Demokrat.
Sementara itu, di tengah aksi pedagang, sejumlah kelompok massa yang prorencana revitalisasi pasar juga menggelar aksi tandingan di Balai Kota Bogor.
Antara pedagang dan massa pendukung PD Pasar sempat saling melempar ejekan.
Mencegah terjadinya keributan, polisi langsung mengakomodir dan menetralisir keadaan meminta massa pro PD Pasar untuk tidak berorasi dalam waktu lama.
Aksi ke dua massa berlangsung kondusif setelah perwakilan Pemerintah Kota Bogor, berjanji untuk memperjuangkan aspirasi pedagang.
Laily R
Ratusan Pedagang Pasar Anyar Demo Tolak Revitalisasi
Senin, 11 Maret 2013 13:44 WIB

Ratusan Pedagang Pasar Anyar Demo Tolak Revitalisasi
ratusan-pedagang-pasar-anyar-demo-tolak-revitalisasi