Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Kebun Binatang Ragunan Jakarta dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dalam rangka pengelolaan kesejahteraan satwa di Bandung Zoo.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan langkah tersebut untuk menangani kesehatan dan asupan gizi satwa di Bandung Zoo selama masa penutupan akibat sengketa pengelolaan.
“Kita akan bekerja sama dengan Ragunan dan juga dengan Kebun Binatang Surabaya, khususnya untuk pengelolaan kesejahteraan satwa,” kata dia di Bandung, Senin.
Ia mengatakan bentuk kerja sama itu masih menunggu perjanjian dari kedua lembaga konservasi tersebut.
Baca juga: Guru besar Unpad dan terdakwa korupsi gugat pada pengelolaan fasilitas Bandung Zoo
Baca juga: Wali Kota Farhan minta bantuan pendampingan hukum ke Kejati Jabar terkait Bandung Zoo
Namun, ia memastikan Bandung Zoo tetap ditutup selama proses hukum terkait dengan pengelolaan lahan belum selesai.
“Bentuknya masih menunggu perjanjian selesai. Selama sengketa belum selesai, kita tidak akan buka dulu,” katanya.
Ia mengatakan kebutuhan pakan satwa saat ini masih menjadi tanggung jawab Yayasan Margasatwa Tamansari bersama Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan.
Ia memastikan seluruh hewan di Bandung Zoo dalam kondisi baik dan tetap mendapat perawatan selama penutupan.
Baca juga: Kemenhut turut digugat oleh terdakwa korupsi Bandung Zoo
“Pemberian pakan itu tanggung jawab yayasan dan Ditjen KSDAE. Saya tentu berharap hal ini bisa terus dijaga dalam rangka animal welfare,” ujarnya.
Farhan menyebut sejak 6 Agustus 2025 operasional Bandung Zoo resmi ditutup setelah adanya ketetapan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang menitipkan aset sitaan kepada Pemerintah Kota Bandung.
Ia menegaskan tidak ada pihak tanpa dasar hukum yang boleh mengambil keuntungan ekonomi di atas lahan milik Pemerintah Kota Bandung.
