Bogor (Antaranews Megapolitan) - Ikatan Alumni Akademi Penyuluh Pertanian dan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Bogor berupaya untuk mengembangkan pendidikan pertanian Indonesia dengan menggelar musyawarah nasional ke-2.
"Luaran dari munas ini bagaimana kontribusi alumni APP dan STPP dalam mengembangkan pendidikan pertanian di Indonesia," kata Ketua Panitia Munas Ke-2 APP dan STPP Bogor, Rudi Hartono, di Bogor, Rabu.
Agenda lima tahunan itu melalui berbagai kegiatan, selain pemilihan pengurus, penyusunan program kerja, bakti sosial untuk kampus, sumbangan dana untuk masjid, dan perpustakaan kelompok tani.
Ia menjelaskan munas dirasakan perlu dilaksanakan karena tahun ini STPP Bogor akan bertrasnformasi menjadi Poli Pengembangan Pertanian (Polbangtan). Lembaga pendidikan itu, tidak hanya menerima mahasiswa jalur kedinasan, akan tetapi juga non-PNS atau lulusan SMA.
Ia mengatakan dengan adanya transformasi itu, peran alumnus APP dan STPP diharapkan dalam mensikronkan keinginan lembaga dengan apa yang bisa dilakukan alumnus untuk mengembangkan pendidikan pertanian.
"Keinginan lembaga berubah menjadi Polbangtan ini memerlukan dukungan dunia industri dan usaha, harapannya bagaimana alumni mendukung itu, supaya kompetensi mahasiswa STPP Bogor siap pakai di dunia kerja," katanya.
STPP Bogor yang dahulu bernama APP, berdiri sejak 1987 sampai 2017 memiliki alumnus 4.000 orang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Rudi menambahkan dengan perubahan STPP menjadi Polbangtan membutuhkan dukungan alumnus untuk dapat menyerap lulusannya.
"Beberapa alumni APP dan STPP punya perusahaan diharapkan bisa menarik lulusan STPP," kata Rudi.
Alumni STPP Bogor bersiap kembangkan pendidikan pertanian
Rabu, 29 Agustus 2018 7:47 WIB
Luaran dari Munas ini bagaimana kontribusi alumni APP dan STPP dalam mengembangkan pendidikan pertanian di Indonesia.