Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melakukan imunisasi campak guna mencegah penyebaran penyakit itu dengan layanan jemput bola.
"Langkah ini kami lakukan, agar pelaksanaan imunisasi campak sesuai dengan target yang telah kami tetapkan," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, layanan jemput bola ini diberlakukan di sejumlah wilayah yang sebagian masyarakatnya tidak bersedia anaknya divaksin campak dengan berbagai alasan.
"Salah satu desa yang kami berlakukan jemput bola adalah di Desa Panaguan," katanya.
Menurut Saifudin, berdasarkan laporan petugas di desa itu, banyak orang tua siswa yang keberatan apabila anaknya divaksin campak.
Baca juga: Anak yang terkena campak harus diisolasi demi cegah penularan
Baca juga: Dinas Kesehatan tetapkan Bangkalan darurat penyakit campak
Alasannya, karena setelah dilakukan imunisasi anak mengalami demam.
"Padahal itu memang efek sementara dari vaksin yang disuntikkan tersebut," katanya.
Selain itu, imunisasi jemput bola dilakukan, untuk mendekatkan hubungan antara petugas medis dengan masyarakat.
Petugas, sambung dia, juga bisa menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat, dan menjelaskan, dampak yang timbul setelah imunisasi, sehingga orang tua tidak khawatir.
Baca juga: Penanganan KLB campak di Sumenep Jatim libatkan lintas sektor
Menurut Kepala Dinkes Saifudin, balita yang menjadi sasaran imunisasi campak kali ini sebanyak 5.016 anak.
"Pelaksanaan telah dimulai sejak tanggal 20 Agustus dan akan berlangsung hingga 2 September 2025," katanya.
warga Pamekasan yang terdata positif campak sebanyak sebanyak 123 anak dari total terduga sebanyak 261 anak. Satu di antaranya meninggal dunia.
