Kota Bogor (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan industri nasional melalui layanan pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan inspeksi, dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berkompetensi tinggi.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, mengatakan BBIA merupakan salah satu dari 24 balai di bawah Kemenperin yang berperan penting dalam menjamin mutu produk industri.
“BBIA memberikan jasa pengujian dan sertifikasi yang sangat dibutuhkan industri, sehingga keberadaannya vital,” kata Andi dalam agenda kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI di BBIA Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Komisi VII DPR desak Balai Besar Industri Agro Bogor lakukan modernisasi peralatan
Ia menambahkan, kualitas SDM BBIA menjadi keunggulan tersendiri. Dari 24 balai, terdapat lebih dari 50 tenaga ahli bergelar doktor yang tersebar di seluruh Indonesia, dan BBIA termasuk yang memiliki tenaga peneliti dengan kompetensi unggul.
“Kami memiliki SDM yang mumpuni. Bahkan setelah pensiun pun, banyak dari mereka tetap dibutuhkan sektor swasta karena keahliannya diakui,” ujar Andi.
Kepala BBIA, Yuni Herlina Harahap, mengatakan pihaknya saat ini memberikan berbagai layanan kepada industri, mulai dari pengujian laboratorium, kalibrasi, hingga inspeksi teknis. Selain itu, BBIA juga mengembangkan pilot plant di Cikaret, Bogor, untuk pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi produk bernilai tambah.
“Layanan yang kami berikan bukan hanya mendukung industri dalam negeri, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global,” kata Yuni.
Baca juga: Satu abad BBIA berkarya, tonggak penerapan Industri Agro Berbasis 4.0
Ia menilai tantangan terbesar ke depan bukan hanya peralatan, melainkan bagaimana memaksimalkan peran SDM dalam riset, inovasi, dan kerjasama dengan mitra industri. “Kalau SDM sudah siap, yang kita butuhkan adalah dukungan agar mereka bisa mengoptimalkan potensi dengan sarana yang ada,” ujarnya.
Selain memberikan jasa teknis, BBIA juga aktif mendukung program hilirisasi melalui riset agroindustri. Salah satunya adalah pengembangan energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit yang dinilai bisa menjadi solusi energi berkelanjutan.
Andi menegaskan Kemenperin akan terus memperkuat BBIA agar mampu menjadi balai unggulan di kawasan Asia.
“Dengan SDM yang kuat dan komitmen pengembangan inovasi, kami optimistis BBIA bisa berperan lebih besar dalam mendukung agenda industrialisasi nasional,” katanya.
