Bogor (Antaranews Megapolitan) - President National Institute for Environmental Studies (NIES) Jepang, Prof. Watanabe Chiho kunjungi Institut Pertanian Bogor (IPB). Prof. Watanabe didampingi oleh Kepala Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM - SEAP) atau Pusat Pengelolaan dan Peluang Risiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), Prof. Rizaldi Boer. Tim diterima Rektor IPB, Dr. Arif Satria di ruang kerjanya di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga.
Rektor IPB, Dr. Arif Satria mendukung agar IPB menjadi bagian dari kerjasama ini.
“Kami juga memiliki komitmen kuat untuk menuju IPB Green Campus.” Rektor IPB menyampaikan IPB tengah mempersiapkan Green Campus 2020, termasuk berupa hardware technology smart monitoring.
Terkait perilaku, Rektor IPB menyampaikan pentingnya kesadaran yang kuat dan dukungan mengingat IPB memiliki akses terbuka perdagangan, juga transportasi. Pola-pola kerjasama segera akan dikoordinasikan di bawah Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB.
Prof. Rizaldi Boer menambahkan CCROM-LPPM-IPB, sebetulnya sudah bekerja sama dengan NIES Jepang dengan IPB sudah lama. “Jadi sekarang ini mau berakhir. Kebetulan ini Presiden NIES sudah berganti. Jadi kita ingin membicarakan kemungkinan kerjasama riset dengan IPB. Sekarang ini kita baru berbicara perubahan iklim. Sementara NIES memiliki banyak bidang studi sehingga kemudian diharapkan bisa dikembangkan kerjasama tidak hanya di bidang iklim tetapi juga bidang-bidang lainnya.”
Prof. Rizaldi menambahkan harapannya, sehubungan Prof. Watanabe dengan Rektor IPB sama-sama dari bidang human ecology, sehingga ke depan kerja sama risetnya ke arah bidang tersebut.
Direktur Center for Social and Environmental Systems Research-NIES, Prof. Fujita Tsuyoshi yang turut hadir dalam penjajakan kerja sama ini adalah sosok yang banyak menangani bidang lingkungnan yang sudah kita lakukan.
“Lebih luas lagi kita juga kerja sama dengan pemerintah Kota Bogor. Kunjungannya untuk mencoba melakukan kajian terkait dengan penurunan emisi dalam rangka mendukung pemerintah Kota Bogor dengan konsep green city-nya," ujar Prof. Rizaldi
Menurutnya, kota juga sebagai salah satu sumber udara yang paling banyak di dunia, bagaimana mengembangkan pola-pola pembangunan kota yang berkelanjutan. Lebih lanjut, Prof. Rizaldi mengatakan, “Kerja sama yang sudah terjalin yakni kita melakukan salah satu sistem monitoring karbondioksida di Kampus Baranangsiang. Kita juga sudah memasang alat monitoring untuk pembuangan energi di beberapa titik sentral di Kota Bogor. Tujuannya untuk bisa memahami sejauh mana sebenarnya efisiensi penggunaan energi. Lalu sebenarnya sumber utama pengemisi di rumah tangga dan perkantoran. Dari kegiatan itu, kita bisa menentukan langkah-langkah strategis selanjutnya. Upaya-upaya penurunan emisi, penghematan energi dan perubahan perilaku. Jika sudah berbicara perubahan perilaku berarti kita berhubungan dengan aspek sosial. Bagaimana kita mengembangkan sistem kampanye yang menyentuh dengan menggunakan hasil-hasil pengamatan yang kita lakukan.”
Hasil pengamatan yang kita lakukan sangat bermanfaat juga untuk mengembangkan modelnya. “Jika Pemerintah Daerah Kota Bogor mau menghasilkan Green City, perlu dibuatkan konsep green city termasuk di dalamnya aspek-aspek teknik modeling dan simulasi transportasinya. Kebijakan yang harus dikembangkan ke depan bersifat komersial, seperti perhotelan, sehingga bisa mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Itu bisa dilakukan uji coba dengan riset yang telah dilakukan dengan CCROM LPPM IPB. Kita juga sudah membantu penyusunan rencana pembangunan daerah Kota Bogor untuk memasukkan elemen konsep green city ke pemerintah Kota Bogor di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)-nya. (dh/ris)
President NIES jajaki kerja sama lagi dengan IPB
Kamis, 9 Agustus 2018 11:27 WIB
Kunjungannya untuk mencoba melakukan kajian terkait dengan penurunan emisi dalam rangka mendukung pemerintah Kota Bogor dengan konsep green city-nya.