Depok (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meraih prestasi di ajang Simposium Farmasi Asia Pasifik arau Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tim gabungan dari FFUI dan Universitas Gadjah Mada yang terdiri atas An Nisaa Renanda Prananto, Kiranadinda Sakinah, dan dua rekan lainnya sukses meraih 1st Place melalui inovasi bertajuk Glek Innovating The First Plant-Based Swallowing Gel for Elderly Care in Indonesia.
Produk ini menawarkan solusi baru bagi pasien lanjut usia yang mengalami kesulitan menelan obat.
“Tim kami fokus pada akar masalah dan inovasi formulasi. Kompetisi ini menantang, tapi pengalaman di FFUI, terutama dalam memahami sertifikasi halal dan bahan baku, sangat membantu,” ujar Kiranadinda di Depok, Rabu.
Di tengah tantangan waktu yang terbatas karena bertepatan dengan masa ujian akhir semester, tim ini tetap mampu menyusun ide, strategi pemasaran, hingga desain kemasan dengan maksimal, menjadikan mereka salah satu dari lima tim terbaik dari total 15 peserta se-Asia Pasifik yang berhasil lolos ke final.
An Nisaa menambahkan, kolaborasi lintas universitas dan negara menjadi tantangan sekaligus pelajaran berharga. Meski di tengah musim ujian, mereka tetap berupaya memberikan yang terbaik.
Prestasi lain datang dari Compounding Event, sebuah kompetisi praktikum kefarmasian tingkat Asia Pasifik yang diikuti oleh 36 tim dari berbagai negara.
Lima tim dari FFUI berhasil masuk final dan dua di antaranya meraih Juara Pertama (Winner) dengan anggota tim terdiri atas Abendanon Dooradi dan Ellen Ashiana Djojo, serta 2nd Runner-Up dengan anggota tim terdiri atas Tim Kelly Ellyana Abriale dan Arief Irham.
Kompetisi ini menuntut peserta untuk mampu meracik sediaan farmasi sesuai kasus klinis secara akurat dan efisien.
Abendanon dan Ellen menyampaikan bahwa pemahaman teori dari mata kuliah Farmasetika serta bimbingan dari dosen Dr Raditya Iswandana menjadi kunci keberhasilan mereka.
“Kami melakukan simulasi studi kasus, dilatih langsung oleh dosen, dan belajar dari pengalaman praktikum sebelumnya,” ungkap Ellen.
Sementara itu, Kelly Ellyana menyampaikan tantangan yang dirasakan saat menghadapi mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan dan negara.
“Kami sempat merasa terintimidasi, tetapi materi dari semester awal FFUI memberi kami kepercayaan diri untuk tampil di final,” tuturnya.
Prestasi membanggakan lainnya diraih oleh Raihana Ghibtha Putri, mahasiswa FFUI sekaligus anggota aktif Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), yang meraih Juara 1 dalam Poster Competition.
Poster yang diangkat berjudul “Biochar: Turning Agricultural Waste into a Weapon Against Antibiotic Pollution”, yang mengangkat isu pencemaran antibiotik dalam lingkungan serta potensi biochar sebagai solusi inovatif berbasis limbah pertanian.
Baca juga: UI melalui KIC perkuat kolaborasi antara mahasiswa Korea dan Indonesia
Baca juga: UI kampanyekan penggunaan inhaler herbal gantikan vape di kalangan anak muda
