Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat mengklaim jumlah wisatawan baik mancanegara dan nusantara yang mengunjungi wilayah itu hingga pertengahan tahun 2025 mengalami peningkatan.
"Sesuai data yang dirilis BPS jumlah wisatawan ke daerah kita itu ada peningkatan," kata Kepala Dinas Pariwisata Ahmad Nur Aulia di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan peningkatan jumlah wisatawan ini tidak terlepas dari banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di NTB, baik itu ajang nasional maupun internasional, seperti di Sirkuit Mandalika dan festival yang digelar di sejumlah kabupaten/kota di NTB.
"Ini belum dihitung mereka yang ikut di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII kemarin. Insya Allah nanti akhir tahun bisa kita lihat data lengkapnya," ujar Aulia.
Baca juga: Bejango Desa Anjani pondasi desa wisata
Baca juga: NTB dorong pertunjukan wisata desa
Menurut Aulia, melihat data yang disampaikan BPS tersebut, pihaknya optimis target jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 2,3 juta orang di tahun 2025 bisa terpenuhi.
"Kita optimis satu tahun ini bisa penuhi angka kunjungan wisatawan 2,3 juta," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, pada April 2025, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) mencapai 7.812 orang, mengalami peningkatan 43,58 persen dibandingkan Maret 2025.
Sementara itu, kunjungan wisatawan nusantara (domestik) pada periode yang sama mencapai 1.427.974 orang, meningkat 35,74 persen.
Baca juga: Gubernur NTB tekankan pembenahan tata kelola menyeluruh wisata Gunung Rinjani
Kunjungan wisman didominasi oleh wisatawan regional Eropa (3.100 orang), diikuti oleh ASEAN (2.811 orang), Asia non-ASEAN (1.169 orang).
Peningkatan kunjungan wisatawan domestik tertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Utara (93,44 persen), diikuti oleh Kabupaten Bima (65,16 persen) dan Lombok Timur (62,58 persen).
"Jika dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan domestik secara bulanan (m-to-m), kenaikan tertinggi secara bulanan terjadi di Kabupaten Lombok Utara, dengan pertumbuhan 93,44 persen. Kemudian disusul Kabupaten Bima 65,16 persen dan Kabupaten Lombok Timur 62,58 persen," kata Kepala BPS NTB Wahyudin.
