Manokwari (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjuk Universitas Papua (Unipa) sebagai pelaksana program percepatan pendidikan sarjana bagi guru sekolah dasar (SD) di Tanah Papua.
Rektor Unipa Dr Hugo Warami di Manokwari, Papua Barat, Jumat, mengatakan program tersebut menyasar guru SD yang selama ini mengemban tugas mengajar, tetapi belum menyandang gelar sarjana.
"Banyak guru SD yang sudah mengajar bertahun-tahun, tapi belum sarjana," ujarnya.
Baca juga: Fakultas Peternakan UNIPA Manokwari komitmen wujudkan kemandirian pangan lokal
Program itu, kata Hugo, menggunakan skema percepatan dua tahun melalui sistem rekognisi pembelajaran lampau (RPL), dan pengalaman bekerja diakui sebagai pengganti mata kuliah maupun satuan kredit semester.
Oleh karena itu, Unipa menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah di Tanah Papua guna mengoptimalkan penyelenggaraan program pendidikan strata satu (S1) untuk guru-guru SD.
"Kalau percepatan pendidikan guru TK dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat Daya," kata Hugo.
Pemerintah daerah yang bekerja sama dengan Unipa, meliputi Manokwari, Pegunungan Arfak dan Teluk Bintuni (Papua Barat), Maybrat (Papua Barat Daya), kemudian Jayawijaya, Yalimo, dan Tolikara (Papua Pegunungan).
Baca juga: FMIPA Unipa gaet calon mahasiswa dengan program Open Lab
Unipa juga menerima pengajuan kerja sama inisiatif dari sejumlah pemerintah daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya, antara lain Manokwari Selatan, Sorong Selatan, dan Tambrauw.
"Inisiasinya sudah masuk dan pelaksanaan tinggal menunggu finalisasi teknis," kata Hugo.
Menurut dia, program ini mencerminkan upaya konkret pemerintah dan perguruan tinggi memperkuat kualitas SDM pendidikan di daerah, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan kontekstual.
Baca juga: IPB dampingi Unipa wujudkan transformasi univrsitas
Keberhasilan program membutuhkan kolaborasi antara kementerian, pemerintah daerah, serta perguruan tinggi agar kualitas pendidikan dasar di Tanah Papua tumbuh setara dan berkeadilan.
"RPL adalah jembatan yang adil dan solutif bagi para guru kita yang telah lama mengabdi, tetapi terhambat oleh akses formal,” ujarnya.
