Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mempercepat pembentukan regulasi pendakian ke Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun, setelah terjadinya kecelakaan yang menimpa sejumlah pendaki dari luar negeri beberapa waktu lalu.
"Regulasi ini dirancang untuk meminimalisir risiko kecelakaan sekaligus menjaga reputasi daerah atau destinasi wisata Gunung Rinjani," kata Bupati Lombok Timur Haerul Warisin di Lombok Timur, Rabu.
Dengan adanya regulasi ini, keamanan pendaki terjamin dan diharapkan tidak ada lagi pendaki yang mengalami kecelakaan seperti yang menimpa pendaki asal Swiss, Belanda dan insiden meninggalnya pendaki asal Brasil Juliana Marins, ketika mendaki Gunung Rinjani.
"Kami ingin mengurangi angka kecelakaan dan menjaga nama baik Lombok Timur sebagai destinasi pendakian yang aman," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB tekankan pembenahan tata kelola menyeluruh wisata Gunung Rinjani
Dikatakan Iron nama sapaan Bupati, dalam pendakian selama ini mayoritas korban kecelakaan yaitu pendaki mancanegara. Sebab banyak dari mereka langsung mendaki begitu tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) tanpa istirahat, briefing atau pemeriksaan kesehatan, tanpa mengetahui yang bersangkutan pendaki pemula atau berpengalaman.
"Karena itu kami ingin para pendaki khususnya mancanegara, mereka istirahat terlebih dahulu di Sembalun sebelum melakukan pendakian," katanya.
