Jakarta (ANTARA) - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Prof. Dody Ariawan menekankan pentingnya peran alumnus sebagai brand ambassador sekaligus penghubung strategis antara kampus dan kebutuhan nyata industri.
“Pendidikan vokasi bukan semata soal kurikulum dan infrastruktur, melainkan jejaring alumni yang solid, aktif, dan visioner menjadi fondasi utama dalam menjawab tantangan zaman,” kata Prof. Dody dalam pelantikan perdana Pengurus Keluarga Alumni Sekolah Vokasi (KA SV UNS) masa bakti 2025–2029 sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.
Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta meneguhkan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan dunia kerja, melalui pelantikan tersebut.
Sementara itu, Ketua Keluarga Alumni Sekolah Vokasi (KA SV) UNS Surakarta Edi Priyanto menekankan alumnus bukan sekadar bagian dari sejarah institusi, melainkan aktor perubahan yang punya tanggung jawab moral terhadap almamater dan masyarakat.
"Keluarga Alumni Vokasi harus menjadi rumah kolaborasi lintas generasi yang inklusif dan produktif. Kita tidak hadir hanya untuk bernostalgia, tetapi untuk berkontribusi,” katanya.
Baca juga: Universitas Negeri Surabaya raih peringkat 2 di UNS Jawametric 2025
Edi merupakan sosok yang dikenal sebagai praktisi di bidang SDM, K3, lingkungan, dan keberlanjutan, merupakan alumnus D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, sekaligus penerima Anugerah Alumni Berprestasi UNS tahun 2023.
Sebagai bentuk komitmen awal dalam memajukan peran alumnus, Edi mengusulkan pengembangan program unggulan bertajuk 'Alumniverse' (Alumni Vokasi Bersatu, Berkarya, Berdaya), sebuah ekosistem kolaboratif alumnus yang dirancang untuk menghadirkan dampak nyata bagi mahasiswa, kampus, dan masyarakat.
Dalam Alumniverse berbagai inisiatif strategis akan dikembangkan secara terintegrasi salah satunya melalui program 'MentorSiap' sebagai jembatan alumni dan mahasiswa untuk membekali keterampilan lunak, pola pikir vokasional, dan kesiapan menghadapi dunia kerja yang dinamis.
Untuk memperluas peluang kerja dan pengalaman industri, pihaknya juga membentuk "Jari Vokasi" (Jaringan Alumni dan Industri Vokasi Sinergis) yang memperkuat konektivitas alumni dan industri melalui magang, rekrutmen, serta kolaborasi dunia usaha dan pendidikan.
Baca juga: Pemprov Jateng gandeng UNS berdayakan warga sekitar olah eceng gondok
Semangat gotong royong juga dihadirkan dalam 'Gapura' (Gerakan Alumni Peduli dan Berdaya), gerakan sosial alumni UNS yang menghimpun beasiswa, alat praktik, dan dukungan aktivitas mahasiswa untuk memperkuat rasa kepemilikan terhadap kampus.
Selain itu, Edi mendorong penguatan tracer aktif, sistem pelacakan alumnus dan evaluasi kurikulum berbasis data nyata untuk memastikan kurikulum adaptif terhadap dinamika industri dan relevan dengan tantangan masa depan.
Dalam semangat kolaborasi lintas generasi, tambahnya, melalui program 'Berkarya Bersama', yang mewadahi kolaborasi alumnus dan mahasiswa dalam proyek sosial, kewirausahaan, serta inovasi berbasis Project-Based Learning yang mendorong pembelajaran langsung dari praktik lapangan.
Terakhir, Edi bersama pengurus lainnya menghadirkan program 'Kanalin' (Kanal Alumni Inspiratif), yaitu media berbasis video, podcast, dan artikel yang menampilkan kisah inspiratif alumni sebagai etalase semangat, perjuangan, serta kontribusi untuk menginspirasi mahasiswa dan generasi muda.
Dia berharap melalui enam inisiatif strategis itu, 'Alumniverse' menjadi wadah hidup yang memperkuat relasi emosional dan fungsional antara alumnus, mahasiswa, dan kampus demi masa depan pendidikan vokasi Indonesia yang lebih inklusif, berdaya saing, dan relevan.
Baca juga: Baznas bantu penguatan ekonomi mahasiswa kategori mustahik di UNS Surakarta lewat ZCoffee
Dekan Sekolah Vokasi UNS Surakarta Prof. Herman Saputro menyambut baik sinergi ini dan menegaskan pentingnya konektivitas antara kampus dan dunia kerja.
"Sinergi dengan alumni akan memperkuat model teaching factory, kurikulum adaptif, serta membangun jembatan antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri yang terus berkembang,” katanya.
Menurutnya kehadiran pengurus Keluarga Alumni Vokasi UNS Surakarta menjadi langkah strategis menjadikan alumnus sebagai mitra sejajar dalam menciptakan pendidikan vokasi yang relevan, kompetitif, dan tangguh di era disrupsi industri.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum IKA UNS Surakarta Bambang Dwi Wahyudi menyatakan KA SV UNS memiliki potensi besar dengan jumlah alumni terbanyak yang harus dikelola secara kolaboratif dan inklusif.
“Sekolah Vokasi memiliki jumlah alumni terbanyak di UNS, karena mewadahi lulusan dari 37 program studi. Ini potensi besar yang harus dikelola dengan semangat kolaboratif dan inklusif,” kata Bambang.