Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi meningkatkan intensitas kegiatan patroli malam guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus sebagai upaya antisipasi aksi tawuran remaja selama masa libur sekolah.
Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol. Mustofa mengaku telah menginstruksikan seluruh jajaran petugas kepolisian di masing-masing sektor untuk meningkatkan kegiatan patroli, terutama pada malam hari yang menjadi waktu rawan tindak kriminalitas tawuran antarkelompok remaja.
"Kami juga tidak henti-henti memberikan imbauan melalui media sosial. Saya pun selalu door to door kepada warga di wilayah hukum Kabupaten Bekasi," katanya di Cikarang, Sabtu.
Dia menyatakan instruksi serupa juga telah disampaikan kepada seluruh petugas Bhabinkamtibmas di masing-masing wilayah untuk mengimbau para orangtua agar memantau anak-anak mereka supaya tidak keluar malam.
Menurut dia peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawuran remaja, terlebih pemerintah daerah juga sudah memberlakukan jam malam bagi para pelajar di daerah itu.
Kapolres mengimbau segenap pelajar di Kabupaten Bekasi untuk memanfaatkan masa libur sekolah dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif serta menghindari ajakan-ajakan dari rekan yang mengarah kepada tindak kekerasan berujung kriminalitas.
"Banyak hal positif yang bisa mereka lakukan untuk mengisi hari libur. Membantu orangtua juga lebih disarankan karena akan menciptakan suasana kekeluargaan yang lebih harmonis daripada keluar malam bersama teman-teman yang justru berpotensi melakukan tindakan melanggar hukum," katanya.
Dirinya mengaku berdasarkan fakta kasus tawuran remaja yang berhasil diungkap petugas, mayoritas aksi tersebut dilakukan oleh kelompok yang tidak saling mengenal. Mereka memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi termasuk merencanakan tempat dan waktu aksi.
"Beberapa kali kita mengungkap tawuran memang agak sedikit aneh. Mereka biasanya menyepakati lewat live Instagram, dilanjutkan dengan DM Instagram kemudian terjadilah tawuran," ucapnya.
Para pelaku juga kerap menyembunyikan senjata tajam secara acak di tempat-tempat tersembunyi seperti rumah kosong, kebun atau lokasi lain guna mengelabui petugas serta masyarakat sekitar.
"Para pelaku yang kita ungkap ini juga biasanya menyembunyikan senjatanya, tidak berada di rumah masing-masing. Sekali lagi, butuh peran ekstra dari para orangtua untuk mengawasi anaknya, kalau perlu telepon genggam mereka turut dipantau secara berkala," kata dia.