Jakarta (ANTARA) -
Nelayan mengeluhkan busa putih menggumpal di aliran sungai bagian hilir Banjir Kanal Timur (BKT) Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara karena membuat mereka kesulitan dalam mencari ikan.
“Ini sepertinya busa dari limbah pabrik dan juga limbah rumah tangga yang terbawa ke sini,” kata nelayan penjala ikan, Sobari di Jakarta, Selasa.
Menurut dia busa ini baunya seperti sabun dan sejumlah limbah yang cukup menyengat.
Kehadiran busa putih ini cukup mengganggu dirinya dan nelayan penjala lain yang kerap menjala ikan di lokasi ini.
“Kalau ada busa seperti ini kawan-kawan langsung balik kanan, kalau saya tetap mencoba dan hasilnya mengecewakan,” kata dia.
Baca juga: Ada pemandangan unik sungai "bersalju" di lokasi CFD BKT
Ia mengatakan jika busa banyak seperti ini maka dirinya akan kesulitan mencari ikan.
Dirinya bisa membawa ikan seberat dua hingga tiga kilogram pulang ke rumah. Biasanya ada ikan belanak, ikan mujair dan lainnya.
“Hari ini saya hanya dapat dua ekor ikan,” kata dia.

Dirinya mengaku memancing ikan untuk dimakan keluarga di rumah saat dirinya tidak sedang bekerja.
“Ikan ini tidak dijual tapi dimakan dengan keluarga,” kata pria asal Karang Tengah Bekasi ini.
Sementara Kasie Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Marunda Dwi Djunarso menyatakan dirinya sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan dan melihat ada busa yang memenuhi sungai.
“Busa ini hanya ada di titik ini saja, titik yang lain tidak ada,” kata dia.
Ia mengatakan akan melaporkan temuan ini kepada lurah dan diteruskan ke atas sehingga ada tindak lanjut yang dilakukan.
“Di sekitar aliran sungai BKT ini tidak ada industri atau pabrik yang berdiri,” kata dia
Busa yang muncul di hilir Sungai Banjir Kanal Timur ini diduga muncul akibat dari putaran air yang ada pintu air pada Weir 3 Marunda.
Pintu air ini kerap dibuka penjaga pintu air dan diduga menyebabkan munculnya busa pada pagi hari dan mulai menghilang di sore harinya.