Jakarta (ANTARA) - Kota Jakarta pada 22 Juni akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-498. Berbagai rangkaian acara pun telah disiapkan untuk memeriahkan momen ini.
Usia 498 tahun bukanlah sekadar angka, tetapi sebuah pengingat dari perjalanan panjang ibu kota Indonesia yang awalnya hanya sebuah pelabuhan kecil di pesisir utara Jawa yang kemudian bertransformasi menjadi salah satu megapolitan paling dinamis di Asia Tenggara.
Jakarta memiliki akar sejarah yang kaya. Kota megah ini awalnya dikenal sebagai Sunda Kelapa yang merupakan sebuah pelabuhan penting di Kerajaan Sunda.
Pada 22 Juni 1527, Fatahillah dari Kesultanan Demak merebut wilayah ini dari Portugis dan mengubah namanya menjadi Jayakarta, yang berarti “kemenangan yang sempurna”.
Seiring perjalanan sejarah, Jayakarta berubah nama beberapa kali yakni Batavia pada masa kolonial Belanda, hingga akhirnya resmi menjadi Jakarta setelah kemerdekaan Indonesia.
Sejak itu, Jakarta berkembang pesat menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Kota ini menjadi saksi berbagai babak penting dalam sejarah Indonesia, mulai dari proklamasi kemerdekaan hingga modernisasi dan digitalisasi yang terus berlangsung hingga hari ini.
Perkembangan Jakarta Sebagai Kota Global
Dalam beberapa dekade terakhir, Jakarta mengalami transformasi besar-besaran. Pembangunan infrastruktur, perluasan layanan publik, pertumbuhan ekonomi digital, serta peningkatan konektivitas transportasi menjadi bukti nyata dari laju modernisasi ibu kota.
Proyek-proyek seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), revitalisasi trotoar, pembangunan ruang terbuka hijau, serta inisiatif kawasan rendah emisi mencerminkan upaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Di sisi lain, tantangan seperti pendidikan merata, kemiskinan, kemacetan, polusi, pengelolaan sampah hingga banjir, masih menjadi pekerjaan rumah yang terus diupayakan solusinya.
Meski sudah bertransformasi sedemikian rupa, Jakarta masih memiliki cita-cita yang belum terwujud. Menuju lima abad, Jakarta masih berusaha meraih angan untuk menduduki posisi Top 50 kota global.
Harapan masyarakat
Seiring dengan perjalanan Jakarta, harapan-harapan warga pun mengemuka agar kota ini tak hanya megah, tapi juga ramah, adil, dan layak dihuni untuk generasi mendatang.
Salah satunya adalah Haris (28) yang sejak lahir sudah tinggal di tengah padatnya ibu kota. Sebagai warga Cakung, Jakarta Timur, dia belum merasakan perkembangan yang signifikan di tempat tinggalnya terutama di bidang kesehatan.
“Masih belum ada RSUD di dekat sini. Baru-baru ini dengar katanya mau dibangun Pak Gubernur. Semoga saja terealisasi dan fasilitasnya bagus ya,” kata Haris.
Selain itu, dia juga masih kerap merasakan kemacetan dan terkadang banjir di rumahnya. Pada ulang tahun Jakarta kali ini, dia berharap Pemerintah Kota Jakarta memiliki berbagai solusi untuk mengatasi persoalan-persoalan di wilayahnya.
Ada pula Tasya (22) salah seorang warga disabilitas asal Rawamangun. Menurutnya, di beberapa wilayah, Jakarta memang terbilang cukup ramah bagi penyandang disabilitas.
Namun, masih terdapat pula beberapa tempat yang masih tidak ramah untuk disabilitas. Dia mengaku, pedestrian di sekitar rumahnya rusak dan masih digunakan untuk berjualan sehingga kurang nyaman bagi dirinya yang memiliki keterbatasan dalam melihat.
Ada pula harapan seorang ibu yakni Aminah (35) yang merupakan seorang orang tua tunggal. Dia berjuang sendirian di tengah sesaknya kota Jakarta setelah suaminya berpulang 3 tahun silam.
"Saya cuma berharap Jakarta lebih mudah di bidang pendidikan, biar nanti anak saya gedenya nggak susah kayak saya," kata Aminah penuh harap.
Sementara itu, mengenai target meraih cita-cita sebagai Top 50 kota global, sebagai kawula muda Jakarta, Zahra (25), mengungkapkan keyakinannya bahwa Jakarta bisa menduduki posisi tersebut.
Dia menilai, saat Jakarta genap 500 tahun, kota ini sudah memiliki berbagai fasilitas dan infrastruktur yang baik. Sebab kini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo beserta jajaran sedang menggenjot pembangunan kota.
Misalnya dengan menghadirkan Transjabodetabek, hingga rencana untuk melakukan revitalisasi di Pasar Baru. Zahra percaya, kelak Jakarta benar-benar bisa menjadi kota yang indah dan diakui oleh dunia.
Sedikit berbeda dengan Zahra, Belia (26) menilai Jakarta masih perlu bekerja keras untuk meraih mimpi tersebut. Sebab baginya, menjadi kota global tak hanya soal mempercantik kota melainkan juga harus didukung kualitas sumber daya manusia (SDM) di kota ini.
Selain itu, Belia juga menyoroti soal masih tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Jakarta. Untuk itu, Belia meminta agar Jakarta tak hanya fokus mempercantik tata kota, melainkan juga memperhatikan soal pendidikan hingga mengatasi kemiskinan.
Upaya pemerintah
Tak hanya warganya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo juga sempat menyampaikan harapannya kepada Kota Jakarta.
Sebagai pemimpin baru Jakarta, ia berharap bisa membuat Jakarta menjadi kota yang semakin aman dan nyaman untuk semua orang.
Berbagai upaya telah dia coba lakukan sejak dilantik pada Februari lalu. Hal itu semata-mata hanya demi mewujudkan kota ini menjadi aman dan nyaman.
Misalnya, Pramono sudah meresmikan beberapa taman di Jakarta agar dibuka selama 24 jam hingga menambah jam operasional perpustakaan.
Pramono pun telah meresmikan beberapa balai rakyat yang dia harapkan bisa menjadi tempat untuk bersilaturahmi dan berkarya bagi warga.
Di bidang pendidikan, Pramono telah meneruskan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Bahkan Pramono pun menjanjikan untuk memberikan bantuan dana hingga jenjang S3 untuk mahasiswa berprestasi.
Pemutihan ijazah juga dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pramono berharap bahwa program penebusan ijazah yang ditahan di sekolah bisa diselesaikan pada 2025 dengan sisa di angka 6.000 lebih ijazah.
Hal ini dia lakukan untuk memperjuangkan nasib anak-anak Jakarta yang tak beruntung. Dengan adanya program ini, anak-anak Jakarta memiliki satu harapan baru untuk mencari pekerjaan.
Bersama pemimpin baru, harapan-harapan warga tentu akan terus diperjuangkan, sehingga kota ini menjadi kota yang aman, nyaman bagi semua orang.