Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyatakan bahwa Pesta Kesenian Bali merupakan bentuk nyata pemajuan kebudayaan yang berlangsung selama lebih dari empat dekade.
“Pesta Kesenian Bali ini merupakan salah satu bentuk nyata aktualisasi pemajuan kebudayaan di tingkat daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang 4 Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” kata Menbud Fadli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Fadli Zon menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali atas konsistensinya menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali yang pertama kali dihelat pada 1979 dan menjadi tradisi tahunan hingga kini.
Baca juga: Wamenpar Ni Luh Puspa yakini Pesta Kesenian Bali beri kontribusi buat pariwisata
Mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Taman Werdhi Budaya Art Center Provinsi Bali, Menbud Fadli Zon menegaskan pentingnya merawat alam semesta sebagai ruang kehidupan yang saling terhubung, di mana manusia, alam, dan unsur ilahiah bukanlah entitas yang terpisah, melainkan satu kesatuan yang harus dijaga keharmonisannya, sebagaimana tercermin dalam filosofi Tri Hita Karana.
Lebih lanjut, di hadapan ribuan masyarakat Bali yang hadir, Menbud Fadli menuturkan bahwa melalui kegiatan seperti Bali World Culture Celebration (BWCC), masyarakat Bali membuka ruang pertukaran budaya antarbangsa, dengan menghadirkan kesenian klasik, tradisional, dan seni rakyat dari berbagai negara.
Ia menyampaikan harapan besar kepada daerah-daerah lain di seluruh Indonesia untuk mengembangkan inisiatif serupa dan menyelenggarakan kegiatan kebudayaan yang lahir dari kekhasan lokal masing-masing.
Baca juga: Ini tujuh festival di Bali lolos KEN 2025 dari Kemenpar
Di akhir sambutannya, Menbud Fadli menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh seniman, budayawan, komunitas seni, peserta pawai, panitia, pemerintah daerah serta semua pihak yang berperan aktif menyukseskan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali tahun ini.
“Semoga semua rangkaian kegiatan Pesta Kesenian Bali ini menjadi ruang refleksi, kolaborasi, dan afirmasi jati diri budaya Bali di tengah dunia yang terus bergerak maju,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster, menuturkan budaya sebagai kekuatan bangsa melalui tema “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya” yang berarti harmoni semesta raya.
Menurut Koster, penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali setiap tahun sejak 1979 menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Daerah bersama seniman, budayawan, serta masyarakat Bali memiliki komitmen kuat dan konsisten dalam melestarikan, melindungi, membina, dan memberdayakan kebudayaan.
Baca juga: Megawati: Seni budaya luar negeri tak ada yang sehebat milik Indonesia
"Kebudayaan sebagai anugerah, warisan adiluhung yang sangat penting dan strategis bagi eksistensi serta kemajuan masyarakat Bali," katanya
Turut hadir dalam Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-47, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati, Wakil Bupati se-Bali, perwakilan DPRD Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah se-Bali, perwakilan Konsul Jenderal negara sahabat serta sejumlah budayawan, seniman, sastrawan, dan kelompok seni.
PKB ke-47 akan berlangsung hingga tanggal 19 Juli 2025 di Werdhi Budaya Art Center Provinsi Bali.
PKB ke-47 menghadirkan ragam ekspresi seni, meliputi Peed Aya (pawai), Rakasadana (pagelaran), Utsawa (parade), Wimbakara (lomba), Kandarupa (pameran), Kriyaloka (lokakarya), Widyatula (sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (penghargaan pengabdi seni), Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah), dan Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali).