St. Petersburg, Rusia (ANTARA) - Serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran bisa menyebabkan pencemaran radioaktif yang jauh lebih banyak daripada ledakan nuklir, meski reaktor di dalamnya tidak bisa meledak.
Hal itu diungkapkan kata Wakil Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Mikhail Chudakov kepada RIA Novosti pada Rabu (18/6) di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Rusia.
"Berdasarkan pengalaman dan akal sehat saya, tidak ada satu pun pembangkit listrik di dunia yang terlindungi dari perang... Jika Anda menembakkan rudal ke reaktor, Anda akan melihat pencemaran di wilayah itu. Anda tidak akan melihat ledakan nuklir," kata Chudakov.
Dia menegaskan bahwa insiden terkait reaktivitas nuklir telah diantisipasi oleh teknologi reaktor modern. Insiden semacam itu terakhir kali terjadi di PLTN Chernobyl pada 1986.
Menurut Chudakov, PLTN tidak bisa meledak seperti bom nuklir, tetapi bisa rusak dan menyebarkan radiasi ke wilayah sekitarnya.
Sumber: Sputnik-OANA/beragam sumber
Baca juga: Update Iran vs Israel: evakuasi, AS mulai ikut campur, dan kemungkinan gencatan senjata