Ponorogo (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Ponorogo dalam melestarikan kesenian Reog melalui proses regenerasi yang dinilai berjalan efektif.
Apresiasi tersebut disampaikan usai menghadiri pembukaan Grebeg Suro 2025 di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, Selasa malam.
“Pertunjukan reog malam ini sangat menarik dan dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk generasi milenial. Ini menunjukkan bahwa proses pewarisan budaya berjalan dengan baik,” kata Basuki.
Ia menyebutkan, keterlibatan berbagai kelompok usia dalam pertunjukan reog menjadi indikator kuat bahwa regenerasi pelaku seni reog di Ponorogo terus tumbuh dan berkembang.
Dalam kesempatan tersebut, Basuki juga menyerahkan sertifikat penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) kepada Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Ia menilai pengakuan dari UNESCO merupakan capaian penting yang menunjukkan konsistensi pemerintah daerah, komunitas budaya, dan masyarakat Ponorogo dalam melestarikan warisan budaya lokal.
“Pengukuhan ini menjadi bukti kerja keras semua pihak dalam menjaga eksistensi reog sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia,” ujarnya.
Menurut Basuki, sebelum dikukuhkan UNESCO, kesenian Reog Ponorogo telah dikenal luas dan bahkan berkembang di luar negeri, seperti di Malaysia, Paraguay, dan Argentina.
“Ini menunjukkan daya hidup reog terus bertumbuh. Kreativitas para seniman berjalan seiring dengan upaya menjaga pakem dan nilai-nilai tradisionalnya,” katanya.
Grebeg Suro merupakan agenda tahunan Pemkab Ponorogo yang menjadi ruang ekspresi budaya sekaligus momentum memperkuat promosi Reog Ponorogo di tingkat nasional dan internasional.
Regenerasi Reog Ponorogo terbukti di Grebeg Suro 2025
Rabu, 18 Juni 2025 4:22 WIB

Acara Grebeg Suro 2025 di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (17/6/2025). ANTARA/HO