Badung (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali selama tiga hari penyelenggaraan pameran perjalanan wisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 menawarkan paket pola perjalanan wisata ke para pembeli internasional.
“Kami sudah membuat pola perjalanan wisata itu bekerja sama dengan dinas pariwisata di kabupaten-kabupaten lain karena di Bali kita punya delapan kabupaten dan satu kota,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dispar Bali Ida Ayu Indah Yustikarini.
Ia di Badung, Jumat, mengatakan pola yang ditawarkan akan membawa agen perjalanan dan wisatawannya menemukan sisi lain Bali yang selama ini hanya dikenal daerah Badung, Denpasar, dan Gianyar saja.
Kabupaten yang menjadi sorotan dalam pola perjalanan wisata adalah Buleleng, Jembrana, Bangli, dan Karangasem, dimana selain objek wisatanya juga atraksi, kuliner, dan produk yang digali.
“Kami sudah bicara dengan mereka (kabupaten/kota) untuk mengusulkan kepada kami objek wisata seperti apa yang ingin mereka bantu promosikan,” ujar Indah Yustikarini.
Baca juga: Dispar Bali minta pelaku usaha hotel tidak jual nama Nyepi dalam paket wisata
Baca juga: Ini tujuh festival di Bali lolos KEN 2025 dari Kemenpar
Melalui BBTF 2025 Dispar Bali ingin menyampaikan ke pasar bahwa Bali memiliki pariwisata yang menyebar sehingga wisatawan di Bali Selatan dapat tersalurkan juga ke daerah yang kurang populer.
Dispar Bali melihat pola perjalanan wisata yang ditawarkan ternyata didukung oleh elemen-elemen pariwisata termasuk asosiasi perjalanan wisata.
Ketua Pelaksana BBTF 2025 sekaligus Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali I Putu Winastra mengatakan dukungan tersebut tercermin dari tingginya transaksi sejak 11-13 Juni 2025 ini.
Dari total 529 pembeli dari 45 negara dan 499 penjual dari 284 perusahaan dari tujuh negara ini telah terjadi transaksi sebesar RpRp7,84 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 3 persen dibandingkan tahun 2024 yang sebesar Rp7,61 triliun.
“Kami menerima respons positif dari pejabat pemerintah, pemangku kepentingan, pembeli, penjual, dan peserta pameran yang menyampaikan apresiasi mereka terhadap BBTF 2025,” ujar Winastra.
Baca juga: Bali luncurkan kalender kegiatan buat gaet kunjungan
Atas keberhasilan pameran perjalanan wisata ini, BBTF dipastikan akan berlanjut ke-12 kalinya pada Mei 2026 nanti.
Winastra mengakui ada tantangan tahun ini dimana biaya perjalanan yang tinggi membuat dominasi peserta yang hadir dari pasar berkembang sehingga membutuhkan pemahaman produk yang lebih mendalam.
Namun ia memastikan tahun berikutnya akan mengalami peningkatan karena akan dibalut lebih interaktif dan menggandeng lebih banyak lagi provinsi di Indonesia untuk berkesempatan menjual produk pariwisatanya.